My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Tuesday, June 23, 2015

Fadhilah Puasa, Terutama Puasa Ramadhan; Kisah Puasa Para Nabi As Terdahulu Sebelum Nabi Muhammad Saw (BAGIAN II)


1.    Abdullah bin Mas'ud RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa mendirikan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu; barang siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu juga diampuni. (HR. Bukhari, Muslim, Ashhaabus Sunan dan Ahmad)
2.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Berperanglah, maka kalian akan memperoleh harta rampasan perang; berpuasalah, maka kalian akan sehat; bepergianlah, maka kalian akan memperoleh kekayaan. (HR. Ath-Thabarany dalam Mu'jam Al-Kabiir)
3.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Shalat lima waktu; satu jum'at ke jum'at yang lainnya; dan dari satu Ramadhan ke Ramadhan yang lain; semua itu bisa melebur dosa-dosa di antara kedua waktu, jika memang dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Muslim)
4.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa memberi nafkah sepasang suami istri di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari sisi pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah, (apa yang kamu lakukan) ini adalah kebaikan. Barang siapa tergolong ahli shalat, maka dia dipanggil dari pintu shalat; barang siapa ahli jihad, maka dia dipanggil dari pintu jihad; barang siapa ahli puasa, maka dia dipanggil dari pintu Ar-Rayyan; barang siapa ahli shodaqoh, maka dia dipanggil dari pintu shodaqoh. Abu Bakar berkata: Demi ayah dan ibuku, apakah setiap orang dipanggil dari seluruh pintu-pintu itu? Nabi SAW menjawab: Tentu, dan saya berharap engkau termasuk di antara mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)

5.    Abdullah bin Mas'ud RA berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda pada suatu hari di bulan Ramadhan: Seandainya para hamba Allah mengetahui pahala di bulan Ramadhan, niscaya umatku akan mengharapkan sepanjang tahun adalah Ramadhan. Seorang laki-laki dari Khaza'ah berkata: Wahai Rasulullah, mohon ceritakanlah suatu Hadits kepadaku!. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya surga senantiasa dihias untuk menyambut (datangnya) bulan Ramadhan dari masa ke masa. Pada hari pertama bulan Ramadhan, angin berhembus dari 'Arsy dan menggerak-gerakkan dedaunan pohon-pohon di surga; kemudian bidadari melihat hal itu dan berkata: Wahai Tuhan kami, semoga Engkau menjadikan untuk kami, dari para hamba-Mu di bulan (Ramadhan) ini, sebagai suami-suami yang dapat menentramkan hati kami dan kami dapat menentramkan hati mereka. Nabi SAW bersabda: Tiada seorang hamba yang berpuasa satu hari pada bulan Ramadhan, kecuali dia akan dinikahkan dengan bidadari (dan tinggal) di rumah yang terbuat dari intan merah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT: (Surat Ar-Rahman : 72)
Öqãm ÔNºuqÝÁø)¨B Îû ÏQ$uσø:$# ÇÐËÈ
(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
Masing-masing bidadari mempunyai 70 perhiasan (pakaian) yang masing-masing warnanya tidak ada yang sama. Mereka diberi 70 macam makanan yang tidak ada yang sama rasa dan baunya; masing-masing bidadari mampunyai 70.000 pelayan wanita yang melayani segala kebutuhannya dan 70.000 pelayan pria. Masing-masing pelayan membawa satu piring yang terbuat dari emas, di atasnya ada sejenis makanan yang jika dimakan akan berbeda rasanya antara suapan yang pertama dengan yang kedua; masing-masing bidadari mempunyai 70 ranjang yang terbuat dari Yaquut merah; masing-masing ranjang mempunyai 70 alas (kasur) yang terbuat dari kain sutera kasar; di atas setiap alas (kasur), ada 70 sandaran. Suami bidadari juga diberi yang sama dengan sang bidadari; dia diberi ranjang dari Yaquut merah yang dihiasi dengan intan, dan di atasnya ada dua pilar dari emas. Semua ini adalah pahala atas setiap hari di mana seseorang berpuasa selama bulan Ramadhan, di luar amal kebajikan-amal kebajikan yang lain. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqy)  
6.   Ibnu 'Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar. Jika penghuninya ada di dalam kamar, maka dia tidak tersamar untuk melihat (pemandangan) di luar kamar; jika dia ada di luar kamar, maka dia tidak tersamar untuk melihat (pemandangan) di dalam kamar. Ada yang bertanya: Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah?, Nabi SAW menjawab: Untuk orang yang baik tutur katanya; menyambung puasa (Ramadhan); memberi makan orang lain; menebarkan salam; menunaikan shalat, ketika orang-orang sedang terlelap tidur. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan tutur kata yang baik?. Nabi SAW menjawab: 
سُبْحَانَ اللهُ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، وَلاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ

Sesungguhnya lafadz itu akan datang pada hari qiyamat sebagai pengawal yang berada di depan dan di beakang (orang yang membacanya); Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan menyambung puasa?. Nabi SAW menjawab: Yaitu orang yang berpuasa Ramadhan, kemudian dia berpuasa lagi pada bulan Ramadhan berikutnya; Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan memberi makan orang lain?. Nabi SAW menjawab:  Yaitu menafkahi keluarganya dan memberi makan mereka. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan menebarkan salam?. Nabi SAW menjawab: Yaitu engkau bersalam-salaman dan menghormati saudaramu. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan mendirikan shalat, ketika orang-orang terlelap tidur?. Nabi SAW menjawab: Yaitu shalat Isya' yang akhir. (HR. Al-Baihaqy)

Allahu a'lam

0 comments :

Post a Comment