"Kepemeimpinan kharismatik" merupkan salah satu materi dalam matakuliah manajemen pendidikan Islam. Dalam beberapa makalah ini hasil dari pencarian referensi saya dan teman-teman di perpustakaan. Ini adalah salah satu makalah dari teman saya Sobah. Subpokok materi ini menarik hati saya. Jadi saya memutuskan untuk mengupload hasil karya ini supaya dapat bermanfaat bagi semuanya. Amiin..
Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang komplek dan sulit,
karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi,
perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman
tentan kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Kepemimpian
melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam yang terjadi di antara orang-orang
yang menginginkan perubahan yang signifikan, dan perubahan tersebut
mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya
(bawahan).
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan
“keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal
kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari
masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas
kualitas kepribadian individu.
Jadi kepemimpinan itu adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan
dan jika perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya
berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu[1].
Dari pengertian tentang kepemimpinan yang kami ketahui dapat disimpulkan
hal-hal yang penting mengenai kepemimipinan, antara lain:
1.
Kepemimpinan itu pada hakekatnya berhubungan dengan
tenaga manusia
2.
Kepemimpinan itu pada hakekatnya hanya terdapat pada
kelompok yang terorganisasi
3.
Sebagai satu kekuatan atau potensi
Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain dapat memperkembangkan
hubungan kemanusiaan yang lebih baik, dapat mempengaruhi pertumbuhan
sikap-sikap yang positif dari pada individu-individu yang dipimpinnya. Dan yang
paling penting ialah pengaruh kepemimpinannya sangat menentukan bagaimana
kualitas kegiatan kerjasama dan kualitas hasil yang dapat dicapai oleh kegiatan
kerjasama dalam lembaga tersebut.
Adapun Ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan islam itu sendiri antara lain[2]:
1.
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk
mengendalikan lembaga atau organisasinya
2.
Memfungsikan keistimewaannya yang lebih disbanding
orang lain (QS Al-Baqoroh : 247)
3.
Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi
tanggung jawabnya (QS Ibrahim: 4)
4.
Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang
lain (QS Huud: 91)
5.
Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap
bawahannya, agar orang lain simpatik kepadanya (QS Ali Imron: 159)
6.
Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah
pendapat dan pengalaman mereka (QS Ali Imron: 159)
7.
Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah
serta mencegah karena seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas
pekerjaan anggota, meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat
kebaikan dan mencengah kemungkaran (QS Al hajj 41)
8.
Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena
naehat dari orang yang ikhlas jarang sekali kita peroleh (QS Al Baqoroh 206)
Jabatan pemimpin merupakan jabatan yang istimewa sebab, pemimpin organisasi
apapun dipersyaratkan memiliki berbagai kelebihan menyangkut pengetahuan,
perilaku, sikap, maupun keterampilan dibanding orang lain[3].
Pada umunya,seseorang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tetapi sebaliknya
juga memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.
Figur pemimpin yang ideal sangatlah diharapkan oleh masyarakat, lantaran
seorang pemimpin menjadi contoh terbaik dalam segala ucapan, perbuatan, dan
kebiasaan, termasuk dalam hal berpakaian.
Pemimpin-pemimpin karismatik menampilan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki visi yang amat kuat atau
kesadaran tujuan yang jelas
b. Mengkomunikasikan visi itu dengan
efektif
c. Mendemonstrasikan konsistensi dan fokus
d. Mengetahui kekuatan-
kekuatan sendiri dan memanfaatkanya.
Dalam konteks pendidikan islam, pemimpin harus memiliki keunggulan yang
lebih lengkap. Dasar filosofinya adalah pendidikan islam selama ini mengklaim
sebagai lembaga yang berusaha keras membangun kecerdasan intelektual, kesalehan
social, dan kemantapan spiritual.
[1] Seokarto
Indra fachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usana Offset
Printing, 1983) hlm. 23.
[2] Mujamil
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 277
[3] Ibid,
hlm. 279
Thanks to Sobah, penulis makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amiin.
Allahu a'lam
0 comments :
Post a Comment