Sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz itu membutuhkan definisi, karena dalam menghukumi suatu hal ataupun suatu cabang, harus diketahui tashawwur-nya (hakikat dari suatu hal) terlebih dulu. Jadi, Anda tidak bias menghukumi suatu hal itu wajib, mustahil, ataupun jaiz, sampai Anda mengetahui pengertian dari hal yang dimaksud. Oleh karena itu, saya mengawali pembahasan kitab ini dengan membahas definisi-definisi wajib, mustahil, dan jaiz. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa definisi;
a.
Sifat Wajib adalah sifat yang
tidak mungkin ketiadaannya. Misalnya; tubuh pasti bertempat. Dzat dan Sifat
Allah SWT tidak mungkin tidak ada. Masing-masing dari dua hal ini tidak mungkin
ketiadaannya.
b.
Sifat Mustahil adalah sifat yang
tidak mungkin keberadaannya. Misalnya; tubuh yang tidak bertempat. Allah SWT mempunyai
sekutu.
c.
Sifat Ja’iz adalah sifat yang
mungkin ada dan mungkin tidak ada. Contoh: Terutusnya para Rasul AS,
pahala bagi orang yang taat (kepada Allah SWT), Zaid mempunyai anak.
Sedangkan perincian dari sifat-sifat di
atas adalah sebagai berikut:
- Allah
SWT mempunyai 20 sifat wajib yang tidak mungkin ketiadaannya.
- Allah
SWT mempunyai 20 sifat mustahil yang tidak mungkin keberadaannya.
- Allah
SWT mempunyai 1 sifat ja’iz.
Jadi jumlah sifat bagi Allah SWT secara
keseluruhan adalah sebanyak 41 sifat. Adapun penjelasan tentang sifat
Rasul adalah:
- Rasul AS
mempunyai 4 sifat wajib yang tidak mungkin ketiadaannya
- Rasul AS
mempunyai 4 sifat mustahil yang tidak mungkin keberadaannya
- Rasul AS
mempunyai 1 sifat ja’iz.
Jadi
jumlah sifat bagi Rasul AS secara keseluruhan adalah sebanyak 9
sifat.
Selanjutnya 41 sifat bagi Allah SWT
ditambah dengan 9 sifat bagi Rasul
AS, sehingga jumlahnya
genap menjadi 50 sifat. Inilah yang kemudian disebut dengan 50
‘aqidah. Allahu a'lam
0 comments :
Post a Comment