My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Monday, June 15, 2015

Kitab أَوْضَحُ الْبَيَانِ: Kewajiban Puasa Romadhon

       Allah SWT berfirman: (Surat Al-Baqarah : 183-187)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.

(beberapa hari itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
/-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1.     Abdullah bin Umar RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Islam dibangun di atas lima asas, (yaitu): Mempersaksikan bahwa tiada tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan (Nabi) Muhammad adalah Utusan Allah; Mendirikan Shalat; Mengeluarkan Zakat; Menunaikan Haji ke Baitullah dan Berpuasa Ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim)
2.    Abu Muhammad Thalhah bin 'Ubaidillah RA berkata: Seorang laki-laki dengan rambut acak-acakan datang kepada Rasulullah SAW; kami mendengar suaranya, namun kami tidak memahami apa yang dia ucapkan; sampai dia mendekat kepada Rasulullah SAW. Ternyata laki-laki itu bertanya tentang Islam. Rasulullah SAW bersabda: Shalat lima waktu sehari semalam. Laki-laki itu bertanya: Apakah ada kewajiban shalat selain itu?. Nabi SAW bersabda: Tidak ada, kecuali (jika) engkau ingin mengerjakan shalat sunnah. Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya: Puasa Ramadhan. Laki-laki itu bertanya: Apakah ada kewajiban puasa selain itu?. Nabi SAW bersabda: Tidak ada, kecuali (jika) engkau ingin mengerjakan puasa sunnah. Abu Muhammad (perawi Hadits ini) berkata: Setelah itu Rasulullah SAW bersabda: Zakat. Laki-laki itu berkata: Apakah ada kewajiban zakat selain itu?. Nabi SAW bersabda: Tidak ada, kecuali (jika) engkau ingin mengeluarkan zakat sunnah. Ketika laki-laki itu mau pergi, dia berkata: Demi Dzat yang telah memulyakan Anda, saya tidak akan menambah maupun mengurangi apa yang telah Anda ajarkan. Rasulullah SAW bersabda: Laki-laki itu beruntung jika dia benar-benar melakukan apa yang dia katakan. (HR. Muttafaq 'Alaih)
3.    Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW memberi kabar gembira para Shahabat beliau akan datangnya bulan Ramadhan. Beliau bersabda: Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian; bulan penuh berkah, Allah telah mewajibkan puasa kepada kalian di dalamnya; satu malam di bulan Ramadhan lebih baik dari 1000 bulan. Barang siapa terhalang dari kebaikan bulan Ramadhan, berarti dia memang benar-benar terhalang (memperoleh banyak pahala). (HR. Imam Ahmad dan An-Nasaa'i)
4.    Salman Al-Farisy RA berkata: Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami pada akhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda: Wahai manusia, telah menaungi kalian, bulan yang agung lagi penuh berkah; bulan yang satu malam di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan; Allah menjadikan puasa Ramadhan sebagai kewajiban dan menjadikan shalat malam di bulan Ramadhan sebagai kesunahan. Barang siapa bertaqarrub (kepada Allah) dengan satu kebaikan, maka seakan-akan dia telah melaksanakan 70 perkara wajib pada bulan lain. Bulan Ramadhan adalah bulan (ujian) kesabaran. Sabar, pahalanya adalah surga. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keluasan dan tambahan rezeki bagi orang mukmin. Barang siapa memberi buka puasa untuk orang yang berpuasa, maka (menu) buka puasa yang diberikan itu akan memintakan ampunan bagi dosa-dosanya, dan akan membebaskan dia dari api neraka, serta dia akan memperoleh pahala seperti pahala yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Para Shahabat RA berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana jika seseorang tidak menemukan (makanan) untuk memberi buka puasa bagi orang yang berpuasa?. Rasulullah SAW bersabda: Allah menganugerahkan pahala yang demikian ini kepada orang yang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, baik berupa buah-buahan, air minum, maupun susu campur. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya Rahmat; pertengahannya Maghfirah (ampunan); dan pada penghujungnya, bebas dari api neraka. Barang siapa meringankan (kerja) budaknya (pelayannya) pada bulan Ramadhan, maka Allah akan memberinya ampunan dan membebaskan dari api neraka. Pada bulan Ramadhan, perbanyaklah melakukan 
4 perkara, dua perkara yang akan membuat Tuhan kalian ridho, yaitu bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan kalian senantiasa memohon ampunan-Nya. Sedangkan dua perkara lagi merupakan sesuatu yang pasti kalian butuhkan, yaitu kalian memohon kepada Allah agar masuk surga dan berlindung dari masuk neraka. Barang siapa memberi minuman kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya minuman dari telagaku dengan minuman yang membuatnya tidak akan pernah merasa haus lagi sampai dia masuk surga. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqy. Al-Baihaqy menilai Hadits ini sebagai Hadits Shahih)
5.  An-Nadhr bin Syaiban RA berkata: Saya berkata kepada Abu Salamah bin Abdurrahman: Ceritakanlah kepadaku suatu Hadits yang pernah engkau dengar dari ayahmu; dan ayahmu mendengarnya dari Rasulullah SAW; serta antara ayahmu dan Rasulullah SAW tidak ada seorang pun yang mendengarnya; dan Hadits itu berkaitan dengan bulan Ramadhan. Abu Salamah RA berkata: Baiklah. Ayahku menceritakan sebuah Hadits kepadaku bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta'aala mewajibkan puasa Ramadhan kepada kalian; dan saya menyunahkan kalian untuk mengerjakan shalat malam di dalamnya. Barang siapa berpuasa dan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah, maka dosa-dosanya akan keluar dari dirinya, sehingga dia bersih suci layaknya bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. An-Nasaa'i)

6.    Istri Rasulullah SAW, 'Aisyah RA berkata: Hari 'Asyuura merupakan hari di mana kaum Quraisy berpuasa di dalamnya pada masa Jahiliyah; Rasulullah SAW juga berpuasa 'Asyuura pada masa Jahiliyah. Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau juga berpuasa pada hari 'Asyuura dan memerintahkan (para shahabat) agar berpuasa pada hari itu. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Nabi SAW meninggalkan puasa 'Asyuura. Jadi, barang siapa berkehendak, maka dia boleh berpuasa; dan barang siapa berkehendak, maka dia boleh meninggalkan puasa pada hari 'Asyuura. (HR. Imam Malik RA dalam Kitab Al-Muwaththa')

Allahu a'lam

0 comments :

Post a Comment