My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Tuesday, June 23, 2015

Fadhilah Puasa, Terutama Puasa Ramadhan; Kisah Puasa Para Nabi As Terdahulu Sebelum Nabi Muhammad Saw (BAGIAN II)


1.    Abdullah bin Mas'ud RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa mendirikan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu; barang siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu juga diampuni. (HR. Bukhari, Muslim, Ashhaabus Sunan dan Ahmad)
2.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Berperanglah, maka kalian akan memperoleh harta rampasan perang; berpuasalah, maka kalian akan sehat; bepergianlah, maka kalian akan memperoleh kekayaan. (HR. Ath-Thabarany dalam Mu'jam Al-Kabiir)
3.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Shalat lima waktu; satu jum'at ke jum'at yang lainnya; dan dari satu Ramadhan ke Ramadhan yang lain; semua itu bisa melebur dosa-dosa di antara kedua waktu, jika memang dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Muslim)
4.    Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa memberi nafkah sepasang suami istri di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari sisi pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah, (apa yang kamu lakukan) ini adalah kebaikan. Barang siapa tergolong ahli shalat, maka dia dipanggil dari pintu shalat; barang siapa ahli jihad, maka dia dipanggil dari pintu jihad; barang siapa ahli puasa, maka dia dipanggil dari pintu Ar-Rayyan; barang siapa ahli shodaqoh, maka dia dipanggil dari pintu shodaqoh. Abu Bakar berkata: Demi ayah dan ibuku, apakah setiap orang dipanggil dari seluruh pintu-pintu itu? Nabi SAW menjawab: Tentu, dan saya berharap engkau termasuk di antara mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)

5.    Abdullah bin Mas'ud RA berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda pada suatu hari di bulan Ramadhan: Seandainya para hamba Allah mengetahui pahala di bulan Ramadhan, niscaya umatku akan mengharapkan sepanjang tahun adalah Ramadhan. Seorang laki-laki dari Khaza'ah berkata: Wahai Rasulullah, mohon ceritakanlah suatu Hadits kepadaku!. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya surga senantiasa dihias untuk menyambut (datangnya) bulan Ramadhan dari masa ke masa. Pada hari pertama bulan Ramadhan, angin berhembus dari 'Arsy dan menggerak-gerakkan dedaunan pohon-pohon di surga; kemudian bidadari melihat hal itu dan berkata: Wahai Tuhan kami, semoga Engkau menjadikan untuk kami, dari para hamba-Mu di bulan (Ramadhan) ini, sebagai suami-suami yang dapat menentramkan hati kami dan kami dapat menentramkan hati mereka. Nabi SAW bersabda: Tiada seorang hamba yang berpuasa satu hari pada bulan Ramadhan, kecuali dia akan dinikahkan dengan bidadari (dan tinggal) di rumah yang terbuat dari intan merah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT: (Surat Ar-Rahman : 72)
Öqãm ÔNºuqÝÁø)¨B Îû ÏQ$uσø:$# ÇÐËÈ
(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
Masing-masing bidadari mempunyai 70 perhiasan (pakaian) yang masing-masing warnanya tidak ada yang sama. Mereka diberi 70 macam makanan yang tidak ada yang sama rasa dan baunya; masing-masing bidadari mampunyai 70.000 pelayan wanita yang melayani segala kebutuhannya dan 70.000 pelayan pria. Masing-masing pelayan membawa satu piring yang terbuat dari emas, di atasnya ada sejenis makanan yang jika dimakan akan berbeda rasanya antara suapan yang pertama dengan yang kedua; masing-masing bidadari mempunyai 70 ranjang yang terbuat dari Yaquut merah; masing-masing ranjang mempunyai 70 alas (kasur) yang terbuat dari kain sutera kasar; di atas setiap alas (kasur), ada 70 sandaran. Suami bidadari juga diberi yang sama dengan sang bidadari; dia diberi ranjang dari Yaquut merah yang dihiasi dengan intan, dan di atasnya ada dua pilar dari emas. Semua ini adalah pahala atas setiap hari di mana seseorang berpuasa selama bulan Ramadhan, di luar amal kebajikan-amal kebajikan yang lain. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqy)  
6.   Ibnu 'Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar. Jika penghuninya ada di dalam kamar, maka dia tidak tersamar untuk melihat (pemandangan) di luar kamar; jika dia ada di luar kamar, maka dia tidak tersamar untuk melihat (pemandangan) di dalam kamar. Ada yang bertanya: Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah?, Nabi SAW menjawab: Untuk orang yang baik tutur katanya; menyambung puasa (Ramadhan); memberi makan orang lain; menebarkan salam; menunaikan shalat, ketika orang-orang sedang terlelap tidur. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan tutur kata yang baik?. Nabi SAW menjawab: 
سُبْحَانَ اللهُ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، وَلاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ

Sesungguhnya lafadz itu akan datang pada hari qiyamat sebagai pengawal yang berada di depan dan di beakang (orang yang membacanya); Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan menyambung puasa?. Nabi SAW menjawab: Yaitu orang yang berpuasa Ramadhan, kemudian dia berpuasa lagi pada bulan Ramadhan berikutnya; Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan memberi makan orang lain?. Nabi SAW menjawab:  Yaitu menafkahi keluarganya dan memberi makan mereka. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan menebarkan salam?. Nabi SAW menjawab: Yaitu engkau bersalam-salaman dan menghormati saudaramu. Ada yang bertanya: Apa yang dimaksud dengan mendirikan shalat, ketika orang-orang terlelap tidur?. Nabi SAW menjawab: Yaitu shalat Isya' yang akhir. (HR. Al-Baihaqy)

Allahu a'lam

Kepemimpinan Kharismatik

"Kepemeimpinan kharismatik" merupkan salah satu materi dalam matakuliah manajemen pendidikan Islam. Dalam beberapa makalah ini hasil dari pencarian referensi saya dan teman-teman di perpustakaan. Ini adalah salah satu makalah dari teman saya Sobah. Subpokok materi ini menarik hati saya. Jadi saya memutuskan untuk mengupload hasil karya ini supaya dapat bermanfaat bagi semuanya. Amiin..

Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang komplek dan sulit, karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentan kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan yang signifikan, dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan).
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
Jadi kepemimpinan itu adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan dan jika perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu[1]. Dari pengertian tentang kepemimpinan yang kami ketahui dapat disimpulkan hal-hal yang penting mengenai kepemimipinan, antara lain:
1.      Kepemimpinan itu pada hakekatnya berhubungan dengan tenaga manusia
2.      Kepemimpinan itu pada hakekatnya hanya terdapat pada kelompok yang terorganisasi
3.      Sebagai satu kekuatan atau potensi
Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain dapat memperkembangkan hubungan kemanusiaan yang lebih baik, dapat mempengaruhi pertumbuhan sikap-sikap yang positif dari pada individu-individu yang dipimpinnya. Dan yang paling penting ialah pengaruh kepemimpinannya sangat menentukan bagaimana kualitas kegiatan kerjasama dan kualitas hasil yang dapat dicapai oleh kegiatan kerjasama dalam lembaga tersebut.
Adapun Ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam kepemimpinan  pendidikan islam itu sendiri antara lain[2]:
1.      Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan lembaga atau organisasinya
2.      Memfungsikan keistimewaannya yang lebih disbanding orang lain (QS Al-Baqoroh : 247)
3.      Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya (QS Ibrahim: 4)
4.      Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain (QS Huud: 91)
5.      Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang lain simpatik kepadanya (QS Ali Imron: 159)
6.      Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan pengalaman mereka (QS Ali Imron: 159)
7.      Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota, meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan mencengah kemungkaran (QS Al hajj 41)
8.      Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena naehat dari orang yang ikhlas jarang sekali kita peroleh (QS Al Baqoroh 206)

Jabatan pemimpin merupakan jabatan yang istimewa sebab, pemimpin organisasi apapun dipersyaratkan memiliki berbagai kelebihan menyangkut pengetahuan, perilaku, sikap, maupun keterampilan dibanding orang lain[3]. Pada umunya,seseorang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tetapi sebaliknya juga memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.
Figur pemimpin yang ideal sangatlah diharapkan oleh masyarakat, lantaran seorang pemimpin menjadi contoh terbaik dalam segala ucapan, perbuatan, dan kebiasaan, termasuk dalam hal berpakaian.
Pemimpin-pemimpin karismatik menampilan ciri-ciri sebagai berikut:
a.         Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas
b.         Mengkomunikasikan visi itu dengan efektif
c.         Mendemonstrasikan konsistensi dan fokus
d.         Mengetahui kekuatan- kekuatan sendiri dan memanfaatkanya.
Dalam konteks pendidikan islam, pemimpin harus memiliki keunggulan yang lebih lengkap. Dasar filosofinya adalah pendidikan islam selama ini mengklaim sebagai lembaga yang berusaha keras membangun kecerdasan intelektual, kesalehan social, dan kemantapan spiritual.


[1] Seokarto Indra fachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usana Offset Printing, 1983) hlm. 23.

[2] Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 277

[3] Ibid, hlm. 279


Thanks to Sobah, penulis makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amiin.

Allahu a'lam

Monday, June 22, 2015

Fadhilah Puasa, Terutama Puasa Ramadhan; Kisah Puasa Para Nabi As Terdahulu Sebelum Nabi Muhammad Saw (BAGIAN 1)



1.  Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: (Allah SWT berfirman: Setiap amalan manusia itu bagi manusia, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku dan Aku akan membalasnya sendiri). Puasa adalah perisai. Pada saat salah seorang dari kalian berpuasa, maka janganlah dia mengucapkan perkataan keji maupun berteriak-teriak. Jika ada orang mencerca atau menghinanya, maka hendaklah dia berkata: Saya sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di dalam kekuasaan-Nya, bau mulut orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan dengan bau minyak misik. Orang yang berpuasa mengalami dua kali kebahagiaan, (yaitu) ketika dia berbuka puasa, maka dia bahagia; ketika dia bertemu dengan tuhannya, maka dia juga bahagia atas puasa yang telah dia lakukan. (HR. Bukhari-Muslim. Redaksi Hadits dari Bukhari). Dalam riwayat Imam Bukhari: Puasa adalah bagi-Ku dan Aku akan membalasnya sendiri; satu amal kebaikan (dibalas) dengan 10 kebaikan yang sejenis.
2.  Sahl bin Sa'd Al-Anshary As-Saa'idy RA meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW pernah bersabda: Sesungguhnya di surga ada pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu itu pada hari qiyamat, dan tidak ada yang bisa masuk melalui pintu Ar-Rayyan, kecuali orang-orang yang berpuasa. Dikatakan kepada mereka: Di mana orang-orang yang berpuasa?. Akhirnya orang-orang yang ahli puasa itu berdiri dan tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu ini. Ketika mereka sudah masuk semua, maka pintu itu dikunci dan tidak ada satupun yang dapat masuk melalui pintu itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. 'Ubadah bin Shaamit RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda pada hari datangnya bulan Ramadhan: Telah datang kepada kalian, Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah telah melingkupi dan menurunkan Rahmat kepada kalian dalam bulan ini; Allah melebur dosa-dosa kalian dan mengabulkan do'a kalian pada bulan ini; Allah Ta'ala melihat pada semangat kalian pada bulan ini dan Dia akan membangga-banggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya. Allah mempertontonkan kebaikan yang berasal dari diri kalian. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang terhalang dari Rahmat Allah 'Azza wa Jalla pada bulan ini. Dalam riwayat lain: Sungguh amat disayangkan, orang yang menemui bulan Ramadhan, namun dia tidak diampuni (dosa-dosanya). Jika dia tidak diampuni pada bulan Ramadhan, maka kapan lagi (dia memperoleh ampunan)?. (HR. Ath-Thabarany dan Ibnu Majah)
4.    Jabir RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Puasa adalah perisai yang akan melindungi seorang hamba dari api neraka. Dalam riwayat lain: Puasa adalah perisai dan benteng yang akan melindungi (seorang hamba) dari api neraka. Dalam riwayat lain: Puasa adalah perisai; sedangkan shodaqoh itu bisa melebur dosa sebagaimana air yang memadamkan api. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Baihaqy dan Ibnu Khuzaimah)
5. Ibnu 'Abbas RA meriwayatkan bahwasanya dia pernah mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya surga senantiasa diperbaharui dari masa ke masa karena datangnya bulan Ramadhan. Pada awal malam Ramadhan, angin bertiup dari bahwa 'Arsy. Angin itu disebut dengan Al-Matsiirah. Angin itu menggerak-gerakkan dedaunan pohon-pohon di surga dan pegangan-pegangan pintu surga. Kemudian diperdengarkan suara yang belum pernah terdengar suara yang lebih bagus dari suara ini; lalu para bidadari mendekat dan berdiri di dekat pohon di surga dan memanggil-manggil: Adakah orang yang meminang kepada Allah agar dia dinikahkan (dengan kami). Setelah itu para bidadari berkata: Wahai Ridhwan, malam apa in?. Malaikat Ridhwan menjawab: Wahai pada bidadari yang rupawan, ini adalah permulaan malam Ramadhan. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqy)
6.    Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda: Umatku diberi 5 hal pada bulan Ramadhan, yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya, (yaitu): Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan dengan bau minyak misik; ikan-ikan senantiasa memohonkan ampunan, hingga mereka berbuka puasa; Allah 'Azza wa Jalla senantiasa menghiasi surga dan berfirman: Hampir-hampir saja para hamba-Ku yang shalih akan membuang segala beban mereka dan kembali kepadamu; pada bulan Ramadhan, syaitan-syaitan pengganggu dibelenggu, sehingga mereka tidak bisa bebas (mengganggu) layaknya pada bulan-bulan yang lain; umatku diampuni dosa-dosanya pada akhir malam. Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah malam itu adalah Lailatul Qadar?. Nabi SAW bersabda: Bukan, akan tetapi orang yang beramal akan dipenuhi pahalanya, ketika dia sudah menyelesaikan pekerjaannya. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqy)
7.    Anas bin Malik RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apa yang sedang menyambut kalian dan kalian akan menyambutnya? – disabdakan sebanyak 3 kali – Umar bin Khaththab RA berkata: Wahai Rasulullah, apakah wahyu yang turun?. Nabi SAW menjawab: Bukan. Umar RA berkata: Apakah musuh yang akan datang?. Nabi SAW menjawab: Bukan. Umar RA berkata: Lalu apa itu?. Nabi SAW menjawab: Sesungguhnya Allah pada permulaan malam Ramadhan, mengampuni setiap ahli kiblat ini – Nabi SAW berisyarat ke arah kiblat –; kemudian ada seorang laki-lak di hadapan Nabi SAW yang menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: Bagus, bagus. Rasulullah SAW bertanya: Wahai Fulan, apakah dadamu sesak?, Laki-laki itu menjawab: Tidak, akan tetapi saya ingat (bagaimana dengan) orang munafik?. Rasulullah SAW menjawab: Sesungguhnya orang-orang munafik adalah orang-orang kafir; dan tidak ada bagian sama sekali bagi orang-orang kafir. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqy)  

8. Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda: Sesungguhnya pada permulaan malam di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, dan tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup selama bulan Ramadhan; sedangkan pintu-pintu neraka ditutup, dan tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka selama bulan Ramadhan; jin-jin yang durhaka dibelenggu; ada makhluk yang memanggil-manggil dari langit setiap malam hari hingga tiba waktu shubuh: Wahai orang yang mencari kebaikan, bergegaslah dan bergembiralah; wahai orang yang mencari keburukan, berhentilah dan lihatlah, apakah ada orang yang beristighfar, yang mana dia akan diberi ampunan? Apakah ada orang yang bertaubat, yang mana taubatnya akan diterima? Apakah ada orang yang berdo'a, yang mana do'anya akan dikabulkan; apakah orang yang meminta, yang mana  dia akan diberi? Setiap waktu berbuka selama bulan Ramadhan, Allah 'Azza wa Jalla membebaskan 60.000 penghuni neraka. Pada hari raya Idul Fitri, Allah membebaskan sejumlah bilangan yang dibebaskan selama bulan Ramadhan, yakni 60.000 kali 30 (= 1.800.000). (HR. Al-Baihaqy dan Ibnu Majah)

Allahu a'lam

Sunday, June 21, 2015

Metode Pembelajaran Jigsaw

Jigsaw dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins.[1]
Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman peserta didik dan membantu peserta didik mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, peserta didik bekerja sama dengan sesame peserta didik dalam suasana gotong-royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan  meningkatkan keterampilan berkomunikasi.[2]
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, serta jika memungkinkan anggota dari kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.[3]
Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalamkelompok yang disebut kelompok ahli (counterpart group). Dalam kelompok ahli siswa mendiskusikan bagian pembelajaran materi yang sama, serta memutuskan rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aroson disebut kelompok jigsaw (gigi gergaji).
Ciri-ciri dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dinyatakan antara lain bahwa :
a.       Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
b.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c.       Bilamana mungkin, anggota kelompok, berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda.
d.      Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang kepada individu.[4]


[1] Muslimin Ibrahim, et.al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2000), hlm. 21
[2] Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruangruang Kelas, (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm.hlm. 69.
[3] Sugianto, Dian Armanto, dkk, Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan KomunikasiMatematisSiswa (Jurnal Didaktik Matematika, Vol. 1, No. 1, April 2014), hlm. 118
[4] Ibid.,

Allahu a'lam

Sholat Witir

Niat Shalat Witir Satu Roka’at
أُصُلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكَعَةً ِللهِ تَعَالَى
Saya niat shalat sunnah satu roka’at Witir, karena Allah Ta’ala.

Niat Shalat Witir Dua Roka’at
أُصُلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Saya niat shalat sunnah Witir, dua roka’at, karena Allah Ta’ala.

 Do'a Sesudah Shalat Witir
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ (3×)
Maha Suci Dzat Yang Merajai

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ (3×)
Maha Suci Tuhan kami dan Tuhan para malaikat serta malaikat Jibril

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا (3×) يَا كَرِيْمُ

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Pemaaf lagi Maha Mulya; Engkau suka memaafkan, mohon maafkan kami, wahai Dzat Yang Maha Mulya.

Semoga bermanfaat. amiin..

Saturday, June 20, 2015

Ngaji Hari Ini: "Putra-Putri Rosulullah"

Setelah Rasulullah SAW menikahi Khadijah RA, Allah SWT menganugerahi beberapa putera-puteri; {mereka adalah Qasim, Abdullah, Ibrahim, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fathimah}.
       Putera Nabi SAW yang pertama adalah Al-Qasim. Beliau dilahirkan sebelum masa kenabian. Nabi SAW diberi nama kunyah dengan sebutan Abul Qasim. Dan Al-Qasim ini wafat pada saat usia 2 tahun.
       Kemudian Zainab {puteri sulung Nabi SAW. Zainab dilahirkan pada saat Nabi SAW berusia 30 tahun. Zainab ini menemui masa Islam, turut hijrah ke Madinah dan wafat pada tahun 8 H di samping suami sekaligus putera pamannya, Abu Al-'Ash Laqiith bin Ar-Rabi'. Zainab hijrah sebelum suaminya, dan Zainab meninggalkan suaminya karena kemusyrikannya. Lalu suaminya masuk Islam, akhirnya Rasulullah SAW mengembalikan Zainab ke pangkuan suaminya dengan pernikahan yang lama. Menurut pendapat lain: Dengan pernikahan yang baru. Zainab melahirkan Ali, namun dia wafat ketika masih kecil. Lalu melahirkan Umamah yang kemudian dinikahi oleh 'Ali bin Abi Thalib RA pasca wafatnya Fathimah RA}.
       Ruqayyah. {Dilahirkan pada saat Nabi SAW berusia 33 tahun. Dinikahi Utsman bin 'Affan dan pernah hijrah dua kali bersamanya. Ruqayyah mempunyai kecantikan yang mengagumkan. Beliau wafat ketika Nabi SAW sedang berada di medan Badar. Ketika Ruqayyah wafat, Utsman meminang puteri Umar RA, Hafshah. Kemudia berita itu sampai kepada Nabi SAW, akhirnya beliau bersabda: Wahai Umar, maukah saya tunjukkan kepadamu, yang lebih baik dari Utsman dan saya tunjukkan kepada Utsman yang lebih baik baginya. Umar RA menjawab: Tentu, wahai Nabiyullah. Nabi SAW bersabda: Nikahkanlah aku dengan puterimu, dan aku akan menikahkan Utsman dengan puteriku. Akhirnya Nabi SAW menikahkan Utsman dengan Ummi Kultsum}.
       Ummi Kultsum {yang menjadi istri Utsman bin 'Affan. Beliau dinikahi oleh Utsman pada tahun 3 H, lalu wafat pada tahun 9 H; Nabi SAW duduk di samping makam beliau dengan berlinang air mata}.
       Fathimah {dilahirkan 5 tahun sebelum masa kenabian. Menurut satu riwayat: dilahirkan satu tahun sesudah masa kenabian. Beliau diberi nama Fathimah karena Allah SWT membebaskan beliau dan keturunannya dari api neraka pada saat hari qiyamat. Disebut dengan Batuul, karena keunggulan beliau dibandingkan dengan wanita-wanita pada masanya dalam hal keutamaan, agama dan keturunan. Menurut sebuah riwayat: dikarenakan terputusnya Fathimah dari perkara duniawi dan hanya beribadah kepada Allah SWT. Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada tahun 2 H melalui perintah Allah SWT dan wahyu-Nya. Fathimah merupakan anggota keluarga yang paling dicintai oleh Nabi SAW. Fathimah wafat sesudah wafatnya Nabi SAW dengan selisih 6 bulan. Beliau wafat pada malam selasa, hari ketiga bulan Ramadhan tahun 11 H. beliau melahirkan Hasan, Husain, dan Muhsin; namun Muhsin meninggal dunia ketika masih kecil. Kemudian melahirkan Ummi Kultsum dan Zainab. Rasulullah SAW tidak mempunyai keturunan kecuali dari puteri beliau, Fathimah. Keturunan Nabi SAW berasal dari dua putera, Hasan dan Husain saja}.
       Kemudian putera yang dilahirkan pada masa Islam, Abdullah {lahir di Makkah, namun wafat ketika masih kecil}. Beliau disebut dengan Thayyib Thahir karena lahir sesudah masa kenabian.
       Ibrahim {dilahirkan di Madinah pada bulan Dzulhijjah tahun 8 H}. beliau wafat pada tahun 10 H ketika masih berusia 17 atau 18 bulan. {Nabi SAW menshalati beliau dan dimakamkan di makam Baqi'}.

       Semua putera-puteri Nabi SAW adalah dari Khadijah RA, kecuali Ibrahim yang merupakan putera Mariyah Al-Qibthiyah. Mereka semua wafat sebelum Nabi SAW, kecuali Fathimah RA. Sesungguhnya Fathimah RA hidup sesudah wafatnya Nabi SAW, selama 6 bulan menurut pendapat yang paling shahih lagi masyhur, sebagaimana yang kami jelaskan di atas.

Semooga ilmu kita bermanfaat, terima kasih untuk Hadhratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari dan terimakasih untuk Ustdz Muhammad Rosyidin. 
Allahu a'lam

Ngaji Hari Ini --> An nuurul mubiin: Hari Lahir Dan Wafat Nabi Saw Serta Wafatnya Kedua Orang Tua Beliau

Rasulullah SAW dilahirkan pada hari senin bulan Rabi'ul Awwal. Para ulama' berbeda pendapat, apakah pada tanggal 2, 8, 10 atau 12 tahun gajah. Keempat tanggal ini merupakan pendapat yang masyhur di kalangan ulama'.
       Al-Hakim Abu Ahmad RA berkata: Nabi SAW dilahirkan pada hari senin; diangkat menjadi Nabi pada hari senin; hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari senin; masuk Madinah pada hari senin, 12 Robi'ul Awwal. Nabi SAW wafat pada waktu dhuha, hari senin, 12 Robi'ul Awwal 11 H. Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, 'Ali dan 'Aisyah RA semunya wafat pada usia 63 tahun.
       Al-Haakim berkata: Rasulullah SAW pertama kali menderita sakit ketika beliau berada di rumah Maimunah, pada hari rabu ketika bulan Shafar hanya menyisakan 2 malam. Sakit yang diderita oleh Nabi SAW adalah pusing dan demam. {Ketika penyakit yang diderita oleh Nabi SAW semakin berat, akhirnya beliau meminta idzin kepada para istrinya agar diperkenankan dirawat di rumah 'Aisyah RA. Kemudian Nabi SAW diberi idzin, beliau memasuki rumah 'Aisyah RA pada hari senin, lalu wafat pada hari senin berikutnya}. Nabi SAW dikafani dengan 3 pakaian putih, tanpa disertai baju gamis maupun sorban.
       Al-Hakim Abu Ahmad berkata: Ketika Nabi SAW sudah dimasukkan ke kain kafan, beliau dibaringkan di ranjang yang berada di dekat kuburan beliau; kemudian orang-orang masuk secara berkelompok-kelompok; lalu menshalati Nabi SAW secara berkelompok, tanpa ada seorang pun yang bertindak sebagai imam. (Golongan) yang pertama kali menshalati Nabi SAW adalah Al-'Abbas; lalu Bani Hasyim; Kaum Muhajirin; Kaum Anshor; lalu golongan lainnya. Setelah kaum laki-laki dewasa selesai menshalati Nabi SAW, diikuti kemudian oleh anak-anak; lalu kaum wanita. {Setelah itu Abu Thalhah RA menggali liang lahad Rasulullah SAW di tempat berpijaknya ranjang tempat beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Hal ini sebagai pelaksanaan sabda Nabi SAW: Tidak ada seorang Nabi pun yang wafat, kecuali dia dimakamkan di tempat di mana ruhnya dicabut}. Selanjutnya Nabi SAW dimakamkan. Yang turun ke dalam lubang kuburan Nabi SAW adalah Al-'Abbas, Ali, Al-Fadhl dan Qatsam (dua orang putera Al-'Abbas), serta Syaqraan. Menurut sebuah riwayat, Usamah bin Zaid dan Aus bin Hauli juga ikut bersama mereka. Akhirany Nabi SAW dimakamkan di liang lahad dan makam beliau dibangun dengan batu bata. Menurut satu pendapat: Bata yang digunakan ada 9 buah. Setelah itu para Shahabat RA menabur-naburkan debu; makam Nabi SAW diratakan; serta disirami dengan air.
       Al-Hakim Abu Ahmad berkata: Menurut sebuah riwayat, ayah Rasulullah SAW, Abdullah meninggal dunia pada saat Rasulullah SAW berusia 18 bulan; ada yang menyebut 9 bulan; 7 bulan; 2 bulan; bahkan ada yang menyebut ketika beliau masih berada di dalam kandungan. 'Abdullah meninggal dunia di Madinah {di samping paman-paman Nabi SAW yang berasal dari Bani An-Najjar, serta dimakamkan di Desa Abwa'}. Kakek Nabi SAW, Abdul Muththalib meninggal dunia ketika Nabi SAW berusia 8 tahun; menurut riwayat lain 6 tahun atau 10 tahun. Kemudian Nabi SAW dipasrakan oleh sang kakek agar diasuh oleh Abu Thalib.
Sedangkan ibu Nabi SAW wafat pada saat beliau Nabi SAW berusia 6 tahun atau 4 tahun. Sang ibu juga wafat di Desa Abwa', sebuah daerah yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Nabi SAW diutus menjadi Rasul kepada seluruh manusia pada saat beliau berusia 40 tahun. Setelah resmi menjadi Nabi, Rasulullah SAW tinggal di Makkah selama 13 tahun; kemudian hijrah ke Madinah serta bertempat tinggal di sana selama 10 tahun, tanpa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama'. Allahu a'lam

Thursday, June 18, 2015

Ngaji Hari Ini: Orang Yang Memberi Buka Puasa Kepada Orang Yang Berpuka Dan Fadhilah Orang Berpuasa Yang Di Sampingnya Ada Orang Makan; Do'a Orang Yang Makan Di Samping Orang Yang Berpuasa; Apa Yang Diucapkan Orang Yang Berpuasa Ketika Diundang Untuk Makan Atau Walimah

1.    Zaid bin Khalid Al-Juhany RA meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW pernah bersabda: Barang siapa memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut. (HR. At-Tirmidzi). At-Tirmidzi menilai Hadits ini sebagai Hadits Hasan Shahih
2. Ummu 'Umarah binti Ka'ab Al-Anshary RA meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW pernah berkunjung kepadanya, lalu Ummu 'Umarah menghidangkan makanan kepada beliau. Nabi SAW bersabda: Makanlah. Ummu 'Umarah RA menjawab: Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya orang yang berpuasa itu akan dimintakan ampunan oleh malaikat, jika ada orang makan di sampingnya, hingga mereka (orang yang makan itu) selesai makan. Atau Nabi SAW bersabda: Hingga mereka kenyang. (HR. AT-Tirmidzi). At-Tirmidzi menilah Hadits ini sebagai Hadits Hasan.
3.  Anas RA meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW datang kepada Sa'ad bin 'Ubadah RA. Kemudian Sa'ad menghidangkan roti dan minyak zaitun. Nabi SAW memakan hidangan itu dan bersabda: Orang-orang yang berpuasa telah berbuka di samping kalian; orang-orang yang bagus (abraar) telah memakan hidangan kalian; dan para malaikat telah memintakan ampunan bagi kalian. (HR. Abu Daud dengan sanad Shahih)
4. Buraidah bin Al-Hashiib RA berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal: Ambilkan makanan wahai Bilal. Bilal menjawab: Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda: Kami memakan rezeki kami, sedangkan keutamaan Bilal ada di surga nanti. Apakah engkau merasa wahai Bilal, bahwa sesungguhnya orang yang berpuasa itu tulang-tulangnya bertasbih; malaikan memohonkan ampunan untuknya, ketika ada seseorang makan di hadapan orang yang berpuasa tadi. (HR. Ibnu Majah)
5.  Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika salah seorang di antara kalian diundang (menghadiri suatu acara), maka hendaklah dia mendatangi undangan itu. Jika dia tidak berpuasa, maka dia boleh memakan hidangannya nanti; jika dia berpuasa, maka hendaklah dia meneruskan puasanya. (HR. Abu Daud)   
6.  Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika salah seorang di antara kalian diundang untuk makan, sedangkan dia sedang berpuasa, maka hendaklah dia menjawab; Sesungguhnya saya sedang berpuasa. (HR. Abu Daud)

7.   Jabir RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa diundang, lalu diundang untuk makan, sedangkan dia berpuasa, maka hendaklah dia memenuhi undangan itu. Jika dia berkehendak, dia boleh memakan hidangannya nanti; dan jika dia berkehendak, dia boleh tidak memakannya. (HR. Ibnu Majah)

Allahu a'lam

Wednesday, June 17, 2015

Karakteristik dan Fungsi SIM


Karekteristik Sistem Informasi Manajemen pendidikan (SIM)

a.       Dalam organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM pendidikan
b.      SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam bagian dalam organisasi yang terpusat di bagian SIM pendidikan
c.       SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM
d.      SIM merupakan segenap proses yang mencakup:
1) pengumpulan data
2) pengolahan data
3) Penyimpanan data
4) Pengambilan data
5) Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.
e.       SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas denganbaik dan benar serta pemimpin dapat mengambil keputusan dengancepat dan tepat.[1]
Jadi, dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan sendiri bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan jaringan prosedurpengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkanbila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasarpengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan

Fungsi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Karena pemtingnya fungsi informasi, ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak berjalan atau tidak ada maka matilah organisasi tersebut. Fungsi informasi yang penting ini sudah disadari oleh sebagian alhi pendidikan di Indonesia, terbukti unit-unit kerja yang mengani innformasi ini sudah mulai di bangun pada lembaga-lembaga pendidikan, terutama universitas.[5]
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itudapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan danpengguna lainnya, yaitu: Uniformity, lengkap, jelas dan tepat waktu.[6]
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi pada sebuah organisasi antara lain :
1)      Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dantransaksi.
2)      Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalamproses pengambilan keputusan.
3)      Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. SIM yangefektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilankeputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Hal tersebut dapattercapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengankebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya, selainbiayanya mahal, juga tidak berguna.



[1]Tim Dosen Administrasi Pendidikan Uninersitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 166.
[3]Prof. Dr. H. Engkoswara dan Dr. Hj. Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 101
[4]Oemar Hamalik, Perencanaan dan Manajemen Pendidikan. (Bandung: Mandar Maju, 1991), hlm. 170.
[5]Ibid., hlm. 152
[6]Tim Dosen Administrasi Pendidikan Uninersitas Pendidikan Indonesia, op.,cit, hlm. 187

Allahu a'lam