Regu Flamboyan . Pangkalan MIA 09 Randuagung
Saya tak menyangka dipercayai menjadi pembina pendamping dalam
lomba ini mewakili sekolah yang pramukanya saya latih, MI Al-Ma’arif 09
Randuagung. Saya sangat berterima kasih untuk hal itu. Padahal saat itu di
sekolah lain yang saya mengajar disana banyak sekali kegiatan, outbond salah
satunya. ISC kali ini di Singosari jadi kami bisa dianggap sebagai tuan
rumahnya.
Hari itu, segala persiapan
telah dilakukan. Mulai dari latihan di sekolah, latihan bersama kwaran
Singosari, dan beberapa persiapan lainnya. Semuanya nampak sangat semangat
dalam perlombaan kali ini. Mereka menam,ai regu mereka “Flamboyan”. Mereka
sangat luar biasa.
Mulai dari memasang tenda hingga beberapa perlombaan lainnya, mereka
sangat antusias. Kami datang ke lokasi lomba siang hari sekitar jam 2 siang.
Dilanjukan memasang tenda dan membuat segala sesuatu yang di butuhkan di tapak
kemah yang telah disediakan seperci rencana awal.
Keesokan harinya, mereka berjuang dalam bebrapa perlombaan supaya
dapat medali masimal. Ssekali lagi mereka sangat bersemangat, meskipun ada
beberapa perlombaan yang mereka tak dapat medali yang maksimal. Tapi saya
benar-benar bangga dengan mereka.
Ada yang ngantuk saat foto..hehe
Bukan hanya di event besar
EJSC tahun lalu yang terjadi hujan bahkan di sinipun saat ISC terjadi hujan,
kami mencoba bertahan di tenda. Tapi hujannya terlalu lebat dan durasinya sangt
lama hingga air merembes ke dalam tenda. Padahal malam itu malam yang biasanya
paling dinantisaat perkemahan pentas seni. Tapi hujan selalu turun waktu itu.
Akhirnya evakuasi
dilakukan. Hampir semua tenda tetangga, juga seperti tenda kami. Hingga semua
barang waktu itu dipindahkan ke masjid, sekalian orangnya juga hehehe. Barang
yang harus dibawa yang tidak tahan air dan barang yang sangat penting kami
bawa. Kali ini adik-adik terlihat sangat lelah dan ada dari sebagian dari
mereka yang merasa demam dan masuk angin. Beberapa harus bolak balik dari tenda
ke masjid yang jaraknya lumayan, lumayan jauh jika bola balik tapi ada
kakak-kakak baik yang ku kenal yang membantu waktu itu. Mereka masih SMA tapi
mereka sangat luar biasa, pengalaman mereka,kecerdasan mereka, kepribadian dan
kebaikan itulah yang membuat saya merasa kagum dengan mereka.
Pada malam itu adik-adik beralaskan selimut yang tipis bahkan hanya
beberapa dari mereka yang memakai selimut. Tapi akhirnya semua baju akhirnya
dibuat selimut. Waktu itu keadannya begitu sangat riweh dan tempatnya terlalu
sempit karena satu masjid dipakai sekitar 12 regu waktu itu, untuk masjid yang
bagian di dalam tidak boleh dipakai karena takut terkena najis saya benar-benar
ndak bisa tidur, hp juga dalam keadaan mati baterai habis dan saya ndak bisa tidur. Saat itu juga saya bertemu dengan kakak pembina
lainnya yang belum saya kenal sebelumnya. Beliau ngasih tempat untuk tidur
dengan beralaskan karpet jadi terasa hangat. Terima kasih.
Allahu a'lam
0 comments :
Post a Comment