Abstrak
Elvianti, Evi, 2014. Penerapan Metode Jigsaw Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Laporan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas II Nabi Sholih SDIT Insan
Permata Malang.
Penelitian Tindakan Kelas. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang.. Dosen Pembimbing Lapangan: Bintoro Widodo, M. Kes
Kata
Kunci: Metode
Jigsaw, Keterampilan menulis laporan didkusi
Keterampilan menulis dianggap sulit maka dalam pembelajaran,
setidaknya harus terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam
proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah (1) kondisi
pembelajaran (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran.Dalam
pembelajaran tentang air dan berdiskusi, siswa di kelas II Nabi Sholih belum
bisa memaksimalkan keterampilan menulis hasil diskusi. Sehubungan dengan permasalahan di atas,
maka upaya peningkatan keterampilan menulis laporan hasil diskusi dalam prosses
pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak
untuk dilakukan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga dapat
menjembatani kesenjangan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif jigsaw.
Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif
dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Tahapan penelitian tindakan ini dilakukan dengan 4 tahap,
yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan, 3). Pengamatan, dan 4).Refleksi.
sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi yang
dilakukan secara langsung di lapangan.
Hasil peneltian
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw terbukti dapat
meningkatkanketerampilan menulis laporan hasil diskusi kelas II nabi Sholih di
SDIT Insan Permata. Peningkatan keterampilan menulis laporan dapat dilihat dari
hasil penilaian pada sklus I dan siklus
II. Hasil penulisan laporan pada siklus I yaitu 93,4 % dari jumlah seluruh peserta didik kelas II Nabi Sholih memperoleh
nilai 3 dengan katagori” baik”, pada siklus II meningkat mejadi 90% yang
mendapat nilai 4 dengan katagori “baik sekali”.
0 comments :
Post a Comment