My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Tuesday, June 21, 2016

Puisi: Selamanya dan Apa Kau Pernah

Puisi itu bentuk karya sastra imajinatif yang berisi tentang ungkapan pikiran dan perasaan. Kali ini saya akan bahas tentang puisi yang saya sukai saat ini.
Terus terang saya sangat suka beberapa kumpulan musikalisasi puisi dari Panji Ramdana. Bisa dibilang saya ngefans. Cara dia menyampaikan begitu mengagumkan denagn musik di dalamnya. Puisi by Zarry Hendrik,  with musikalisasi puisi by Panji Ramdana itu, diksi yang digunakan sangat indah.  Membuat hati merasa ada dalam situasi yang sama seperti itu. Secara pribadi, menurutku karyanya begitu mengagumkan. Berikut akan saya tampilkan bait puisi yang sangat cantik itu.


Silahkan jika yang ingin mendengarkan puisi tersebut klik disini

 selamanya dan apa kau pernah

Apa kau sanggup meninggalkanku? Kau pernah sanggup mencintaiku
Apa kau perlu membenci aku? Aku pernah kamu perlukan
Apa kau ingin melupakanku? Kau pernah ingin aku ingatkan
Apa kau mampu menyakitiku? Kau pernah mampu melindungiku
Apa kau bisa hidup tanpaku? Kau pernah bisa hidup denganku
Apa kau mau menjauhiku? Kau pernah mau mendekatiku
Apa kau merasa harus memaki aku? Aku pernah merasa harus memuji kamu
Apa kau rela aku bersedih? Kau pernah rela menangisiku
Apa kau tidak percaya aku? Dulu kau pernah menyakinkanku
Apa kau tidak merindukanku? Kau pernah sangat rindu padaku
Apa yang tidak hidup terkadang memberi kehidupan
Ia bergerak seperti angin mengangkat air lautan
Ia bergerak seperti angin mengajak daun menari
Ia bergerak seperti angin menyapu debu jalanan

Namun inilah hidup, hidupku..
Kumpulan yang membawa mimpi menjadi kenyataan
Langkah-langkah kecil yang kau kuatan
Suatu hari aku percaya, aku akan menjadi aku yang kau impikan


Puncak sebenarnya hanya ada asa diketinggian
Seperti tiada akhir dari dalam hidup kecuali kematian
Maka biarlah lepas emas dari tanganku
Asal tidak kamu dari hatiku
Tetaplah disisiku jangan menjauh sebab cinta itu baik dikedekatan
Saksikanlah tetes demi tetes keringatku yang jatuh ke tanah
Seperti nganga menurut anak kecil yang melihat sinar jatuh dilangit
Pelukmu itu menguatkan, demi pelukmu juga aku berjuang

Kelak saat mimpi telah nyata di rumah kita
Dan dengan tersenyum rohku tersenyum dari tubuhnya
Tetap selamanya aku dihatimu

 Allahu a'lam

0 comments :

Post a Comment