My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Monday, January 11, 2016

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Laporan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas II Nabi Sholih SDIT Insan Permata Malang

Ini adalah abstrak PTK, semoga bisa menjadi referensi untuk penelitian lainnya..

 Abstrak

Elvianti, Evi, 2014. Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Laporan   Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas II Nabi Sholih SDIT Insan Permata Malang. Penelitian Tindakan Kelas. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.. Dosen Pembimbing Lapangan: Bintoro Widodo, M. Kes
 
Kata Kunci: Metode Jigsaw, Keterampilan menulis laporan didkusi   

Keterampilan menulis dianggap sulit maka dalam pembelajaran, setidaknya harus terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah (1) kondisi pembelajaran (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran.Dalam pembelajaran tentang air dan berdiskusi, siswa di kelas II Nabi Sholih belum bisa memaksimalkan keterampilan menulis hasil diskusi. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka upaya peningkatan keterampilan menulis laporan hasil diskusi dalam prosses pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk dilakukan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga dapat menjembatani kesenjangan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif jigsaw.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis Penelitian  Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tahapan penelitian tindakan ini dilakukan dengan 4 tahap, yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan, 3). Pengamatan, dan 4).Refleksi. sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi yang dilakukan secara langsung di lapangan.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw terbukti dapat meningkatkanketerampilan menulis laporan hasil diskusi kelas II nabi Sholih di SDIT Insan Permata. Peningkatan keterampilan menulis laporan dapat dilihat dari hasil penilaian pada  sklus I   dan siklus II.  Hasil penulisan laporan  pada siklus I yaitu 93,4 % dari jumlah seluruh peserta didik kelas II Nabi Sholih memperoleh nilai 3 dengan katagori” baik”, pada siklus II meningkat mejadi 90% yang mendapat nilai 4 dengan katagori “baik sekali”.    

Friday, January 8, 2016

Konsep Belajar Menurut Miskawaih dan Ibnu sina

Ibn Maskawaih membangun konsep pendidikan yang bertumpu pada pendidikan akhlak. Konsep pendidikan akhlak ini bertujuan untuk mewujudkan sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilaibaik, sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna. Untuk mencapai tujuan tersebut, beliau merumuskan 3 hal pokok yang wajib dipelajari : hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia, hal-hal yang wajib bagi  jiwa dan hal-hal yang wajib bagi hubungan sesama manusia.


Ibnu Sina menerangkan tujuan pendidikan memiliki tiga fungsi, yang pertama: tujuan itu menentukan haluan bagi proses pendidikan. Yang kedua: tujuan itu bukan hanya menen­tukan haluan yang dituju tetapi juga sekaligus memberi rangsangan. Yang ketiga: tujuan itu adalah nilai.

Berangkat dari pandangan tersebut, Ibnu Sina mengemukakan tujuan pendidikan adalah pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya yang sempuma, yaitu perkembangan fisik, intelek­tual dan budi pekerti”. Tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiap­an, kecenderungan dan potensi yang dimilikinya.
Allahu a'lam

Wednesday, January 6, 2016

Absrak: Pengembangan Buku Ajar Berbasis Budaya Daerah pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku Kelas IV MI Al-Ma’arif 09 Singosari

Ini adalah karya ilmiahku. Semoga bisa menjadi referensi teman-teman yang sedang akan melakukan penelitian. :)


ABSTRAK


 
Elvianti, Evi. 2015. Pengembangan Buku Ajar Berbasis Budaya Daerah pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku Kelas IV MI Al-Ma’arif 09 Singosari. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Bintoro Widodo, M.Kes.

 
Pengembangan buku ajar berbasis budaya daerah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar. Pengembanagan buku ajar ini didasarkan pada sulitnya penerapan pembelajaran tematik di kelas karena masih kurang terbiasa dengan pembelajaran model tematik. Selain itu di dalam lapangan ditemukan masih kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai budaya daerah. Padahal budaya adalah sesuatu yang dekat dengan lingkungan peserta didik, sehingga diharapkan akan menjadi pendorong dalam peneningkatan hasil belajar peserta didik. Melalui buku ajar berbasis budaya daerah, diharapkan peserta didik dapat termotivasi dan memperoleh pengetahuan baru mengenai budaya daerah sekitar sehingga  peserta didik dapat melestarikan nilai-nilai budaya yang positif dan menjadi bangga terhadap Indonesia. Buku ajar ini berupa buku ajar tematik berbasis budaya daerah untuk kelas IV SD/MI pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku.  
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku ajar berbasis budaya daerah yang memiliki tingkat validitas pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkungaku dengan objek penelitian peserta didik kelas IV MI AL-Ma'arif 09 Singosari Malang, mengetahui desain buku ajar berbasis budaya daerah dan menjelaskan pengaruh buku ajar terhadap hasil belajar peserta didik.
Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah Reserch and Development, yang mengacu pada model Dick and Carrey.
Hasil dari penelitian pengembangan buku ajar berbasis budaya daerah pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk kelas IV memenuhi kriteria valid dengan hasil uji ahli isi/materi mencapai tingkat kevalidan 82,30%, ahli desain mencapai 86%, ahli pembelajaran kelas IV mencapai 84%, dan hasil uji coba lapangan mencapai 88,56%, hasil belajar peserta didik rata-rata nilai pre-test 51,6 dan nilai post-test 80,0. Pada uji-t manual dengan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil t hitung ≥ t tabel yaitu 4,241 1,711 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap buku ajar yang dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualifikasi tingkat kevalidan yang tinggi, sehingga buku ajar berbasis budaya daerah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
 
Kata Kunci: pengembangan, buku ajar, budaya daerah, subtema keberagaman makhluk hidup, kelas IV SD/MI.

Tuesday, January 5, 2016

My Wise Man

Kita tak tahu bagaimana takdir seseorang. Entah itu membuat bahagia atau nggk.

Beberapa menit yang lalu sempet buka instgram dan bbm. Dari beberapa status dan foto2 temen2, nampaknya mereka bahagia bersama orang yang dicintai dan mencintai .

Seneng melihatnya? Pasti iya. Tapi, beberapa hal ada di pikiran, apakah aku bisa sebahagia mereka?

Pikiranku kembali ke masa dimana aku sangat bahagia seperti mereka. Ketika bersamanya. Tapi apa boleh buat, aku tak bisa menjaganya untuk tetap disini. Ada sesuatu masalah yang berat, sehingga aku harus melepasnya. Entah kenapa dari dulu masalah 'percintaanku' selalu berakhir.

Aku sangat tahu bahwa akan ada yang menggantikannya. Akan ada yang lebih baik. Dan yang lebih baik itu datang sekarang. Tapi yang lebih baik menurut versi akalku itu berbeda dengan versi hati dan perasaanku.

Aku tahu orang yang datang itu lebih baik, tapi aku merasa gak nyaman. Tapi aku sangat rindu orang yang ada di hatiku itu.

Orang yang menempati hatiku itu bukanlah orang yang tampan, bukan orang yg kaya, bukan orang yang lembut, bukan orang yang super perhatian, dan juga bukan orang yang manis, tapi dia adalah satu2nya "my wise man" versi hatiku.

Begitu banyak kekurangannya, tapi aku begitu menyayanginya. Entah sampai kapan.
Entah kapan aku dapat bertemu dengan "wise man"ku lainnya.
Entah kapan alu bisa sebahagia seperti teman2ku di instagram yang bersama calon pendampingnya.
Entah kapan.
Semoga Allah selalu menguatkan hati. Amiin.

Allahu a'lam.

Friday, January 1, 2016

Tajhizul Jenazah (Merawat Mayit


Tajhizul jenazah adalah merawat atau mengurus seseorang yang telah meninggal. Perawatan di sini berhukum fardlu kifayah, kecuali bila hanya terdapat satu orang saja, maka hukumnya fardlu ‘ain. Hal-hal yang harus dilakukan saat merawat jenazah sebenarnya meliputi lima hal, yaitu:[1]

1.      Memandikan

2.      Mengkafani

3.      Menshalati

4.      Membawa ke tempat pemakaman

5.      Memakamkan

Namun, karena kewajiban membawa jenazah ke tempat pemakaman merupakan kelaziman dari kewajiban memakamkannya, kebanyakan ahli fiqih tidak mencantumkannya. Sehingga perawatan mayit hanya meliputi empat hal, yakni memandikan, mengkafani, menshalati dan memakamkannya. Dari keempat hal yang diwajibkan di atas, pada taraf praktek terdapat beberapa pemilahan sebagai berikut:

1.      Orang Muslim

a.       Muslim yang bukan syahid

Kewajiban yang harus dilakukan adalah:  memandikan, mengkafani,  menshalati dan memakamkan

b.       Muslim yang syahid dunia(yakni orang yang mati dalam peperangan dengan niat mencari kehidupan dunia) atau syahid dunia akhirat (yakni orang yang mati dalam peperangan dengan niat untk menegakkan agama Allah SWT), mayatnya haram dimandikan dan dishalati, sehingga kewajiban merawatnya hanya meliputi:

-          Menyempurnakan kafannya jika pakaian yang dipakainya tidak cukup untuk menutup seluruh tubuhnya.

-          Memakamkan.

2.      Bayi yang terlahir sebelum usia 6 bulan (Siqtu)[2]

Dalam kitab-kitab ulama dikenal tiga macam kondisi bayi, yakni:

a.       Lahir dalam keadaan hidup. Perawatannya sama dengan perawatan jenazah muslim dewasa.

b.      Berbentuk manusia sempurna, tapi tidak tampak tanda-tanda kehidupan. Hal-hal yang  harus dilakukan sama dengan kewajiban terhadap jenazah muslim dewasa, selain menshalati.

c.       Belum berbentuk manusia sempurna. Bayi yang demikian, tidak ada kewajiban apapun dalam perawatannya, akan tetapi disunahkan membungkus dan memakamkannya.

3.      Adapun bayi yang lahir pada usia 6 bulan lebih, baik terlahir dalam keadaan hidup ataupun mati, kewajiban perawatannya sama dengan orang dewasa.

4.      Orang Kafir

Dalam hal ini orang kafir dibedakan menjadi dua:

a.       Kafir dzimmi (termasuk kafir muaman dan mu’ahad)

Hukum menshalati mayit kafir adalah haram, adapun hal yang harus dilakukan  ada mayat kafir dzimmi adalah mengkafani dan memakamkan.

b.      Kafir harbi dan Orang murtad

Pada dasarnya tidak ada kewajiban apapun atas perawatan keduanya, hanya saja diperbolehkan untuk mengkafani dan memakamkannya.


[1] Nihayatuz Zain, hal.: 208. Tanwirul Qulub, hal.: 149.
[2] Tanwirul Qulub, hal.: 210-211.
Allahu a'lam

Sholat Witir


Niat Shalat Witir Satu Roka’at

أُصُلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكَعَةً ِللهِ تَعَالَى

Saya niat shalat sunnah satu roka’at Witir, karena Allah Ta’ala.

 

Niat Shalat Witir Dua Roka’at

أُصُلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Saya niat shalat sunnah Witir, dua roka’at, karena Allah Ta’ala.

 

Niat Shalat Witir Tiga Roka’at

أُصُلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ ِللهِ تَعَالَى

Saya niat shalat sunnah Witir, tiga roka’at, karena Allah Ta’ala.

Do'a Sesudah Shalat Witir

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ (3×)

Maha Suci Dzat Yang Merajai

 

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ (3×)

Maha Suci Tuhan kami dan Tuhan para malaikat serta malaikat Jibril

 

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا (3×) يَا كَرِيْمُ

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Pemaaf lagi Maha Mulya; Engkau suka memaafkan, mohon maafkan kami, wahai Dzat Yang Maha Mulya.

 
Allahu a'lam