MY TRUE STORY
PART 1
Kebingungan dalam hati terus saja menjelma menjadi sesuatu
yang membuat kegalauan hati yang terdalam. Semua doktrin yang kutanam dalam
lubuk hati ini terus saja dan terus aku usahakan untuk dapat membuatnya menjadi
hal yang tak kupatuhi. Padahal aku telah yakin doktrin yang telah kutanam ini
akan menjadi sesuatu yang indah nantinya.
Selama bertahun tahun aku terus menjalani doktrin yang telah
kutnamkan ini . Meskipun bertahun tahun aku mencintanya, tapi aku selalu dan tak
mengiginkannya. Aku selau bertahan terhadap hasrat yang ada, terhapat
kesempatan yang ada, dan terhadap segala sesuatu yang membuat aku melanggar
doktrin itu. Aku berusaha mencintaninya dalam diam.
Bertahun-tahun aku melalaikan perasaanku ini, perasaan yang
seharusnya aku ungkapkan kepadanya. Kepada teman sekelasku yang ku sayangi,
Exel. Supaya aku tak memikirkannya lagi. Aku tak tau apakah perasaaan ini dan
perilaku yang ku ambil ini baik apa ga. Tapi yangku tau Islam melarang kita
untuk melakukan hal bodoh yang membuat kita melalaikan Allah. Inilah jalan yang
kuambil.
Aku tau setiap orang
perlu sesuatu yang dapat
membuatnya bahagia. Exelpun begitu. Exel
ternyata telah memilih sosok seorang yang akan ia cintai. Sungguh, kisah
cintanya dengan sosok yang tak ku kenal itu menbuatku merasa ada sesuatu yang
hilang dalam jiwa ini. Akupun ingain ia sadar dan akupu inginn ia melihat lara
dalam hati ini.
Perasaan lara ini karenanya menbuat aku drop. Semua
pelajaran yang disampaikan oleh pahlawan tanpa jasa itu tak dapat ku mngerti.
Dalam hati, terjadi kekhawatiran yang mengganda. Sebab, waktu untuk aku
menentukan lulus dari SMKN5 Malang ini
telah kulihat sangat dekat dihadapanku.
Akan tetapi aku terus saja membuat semuanya berantakan.
Keberantakan tersebut tak dapat aku rapikan karena perasaan ini,lara ini
membuatku menjadi tak terkendali.
Ku menagis....ku teriak....tapi tak dapat kulupakan Exel.
Tiap hari-hariku, kucoba untuk dapat senyum di hadapan semua
orang. Aku terus berdoa untuk dapat membuatnya hilang. Dan lama kelamaan aku
mencoba untk ikhlas menerima semua yang ada tentang diri Exel dan diri
sosok yang ia cintai tersebut.
Sedikit demi sedikit ku bangun lagi pondasiku untuk dapat
merapikan segala susuatu yang telah ku buat berantakan sebelumnya. Aku mulai
bertahan dengan situasi yang ku alami dan dengan lara yang terlanjur menbekas
di lubuk ini.
Semangat terus aku pancarkan dalam setiap perjalannku. Aku pun
berharap akan ada hari yang teramat indah bagiku atas segala sesuatu yang telah
aku perjuangkan dalam keinginan dan harapan yang aku munculkan.
Tanpa ku sadari, hari dimana aku menentukan jalan hidup untuk
dapat lulus dari SMKN5 tercinta ini telah aku selesaikan. Aku pun menunggu
hasil keringat, hasil usaha, hasil belajar, dan hasil berdoaku selama ini.
Hari yang kutunggupun datang ke hadapanku dengan segudang
kegelisahan dan kegalauan tentang hasil ujian yang telah aku dan teman teman
lakukan. Surat itu yang menyatakan lulus dan tidaknya, telah mengggilku untuk
membukanya. Kebahagiaan itupun telah terpancar dari surat tersebut. Dan seperti harapanku...aku
luluuuuuuuuuuuuuusssss.Nilaiku juga seperti yang ku harapkan sebelumnya.Alhamdulillah...
Di tengah keharuan dan kebahagiaan yang melanda diriku dan
dirri taman-temanku, aku merasa sedih. Dengan hasil ini, maka aku tak kan lagi
bertemu Exel. Exel yang aku sayangi secara diam-diam. Tapi aku yakin, maybe
this is the best situation for me and Exel and maybe Exel is not my destiny.
Aku sungguh mernyerah sampai di ujung jalan ini, mengenai
perasaan ini entah sampai kapan akan ku simpan dan ku rawat. Tak tau apa yang
terjadi besok, entah apa yang harus kulakukan dengan perasaan ini, mungkin
semuanya dapat tejawab seiring dengan waktu yang akan kulewati esok.
0 comments :
Post a Comment