My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Sunday, October 7, 2012

MY TRUE STORY (part 1)



MY TRUE STORY
PART 1
Kebingungan dalam hati terus saja menjelma menjadi sesuatu yang membuat kegalauan hati yang terdalam. Semua doktrin yang kutanam dalam lubuk hati ini terus saja dan terus aku usahakan untuk dapat membuatnya menjadi hal yang tak kupatuhi. Padahal aku telah yakin doktrin yang telah kutanam ini akan menjadi sesuatu yang indah nantinya.
Selama bertahun tahun aku terus menjalani doktrin yang telah kutnamkan ini . Meskipun bertahun tahun aku mencintanya, tapi aku selalu dan tak mengiginkannya. Aku selau bertahan terhadap hasrat yang ada, terhapat kesempatan yang ada, dan terhadap segala sesuatu yang membuat aku melanggar doktrin itu. Aku berusaha mencintaninya dalam diam. 

Bertahun-tahun aku melalaikan perasaanku ini, perasaan yang seharusnya aku ungkapkan kepadanya. Kepada teman sekelasku yang ku sayangi, Exel. Supaya aku tak memikirkannya lagi. Aku tak tau apakah perasaaan ini dan perilaku yang ku ambil ini baik apa ga. Tapi yangku tau Islam melarang kita untuk melakukan hal bodoh yang membuat kita melalaikan Allah. Inilah jalan yang kuambil.

Aku tau setiap orang  perlu  sesuatu yang dapat membuatnya bahagia. Exelpun begitu.  Exel ternyata telah memilih sosok seorang yang akan ia cintai. Sungguh, kisah cintanya dengan sosok yang tak ku kenal itu menbuatku merasa ada sesuatu yang hilang dalam jiwa ini. Akupun ingain ia sadar dan akupu inginn ia melihat lara dalam hati ini.
Perasaan lara ini karenanya menbuat aku drop. Semua pelajaran yang disampaikan oleh pahlawan tanpa jasa itu tak dapat ku mngerti. Dalam hati, terjadi kekhawatiran yang mengganda. Sebab, waktu untuk aku menentukan lulus dari SMKN5  Malang ini telah kulihat sangat dekat dihadapanku.

Akan tetapi aku terus saja membuat semuanya berantakan. Keberantakan tersebut tak dapat aku rapikan karena perasaan ini,lara ini membuatku menjadi tak terkendali.
Ku menagis....ku teriak....tapi tak dapat kulupakan Exel.

Tiap hari-hariku, kucoba untuk dapat senyum di hadapan semua orang. Aku terus berdoa untuk dapat membuatnya hilang. Dan lama kelamaan aku mencoba untk ikhlas menerima semua yang ada tentang diri Exel dan diri sosok  yang ia cintai tersebut.
Sedikit demi sedikit ku bangun lagi pondasiku untuk dapat merapikan segala susuatu yang telah ku buat berantakan sebelumnya. Aku mulai bertahan dengan situasi yang ku alami dan dengan lara yang terlanjur menbekas di lubuk ini.

Semangat terus aku pancarkan dalam setiap perjalannku. Aku pun berharap akan ada hari yang teramat indah bagiku atas segala sesuatu yang telah aku perjuangkan dalam keinginan dan harapan yang aku munculkan.

Tanpa ku sadari, hari dimana aku menentukan jalan hidup untuk dapat lulus dari SMKN5 tercinta ini telah aku selesaikan. Aku pun menunggu hasil keringat, hasil usaha, hasil belajar, dan hasil berdoaku selama ini.

Hari yang kutunggupun datang ke hadapanku dengan segudang kegelisahan dan kegalauan tentang hasil ujian yang telah aku dan teman teman lakukan. Surat itu yang menyatakan lulus dan tidaknya, telah mengggilku untuk membukanya. Kebahagiaan itupun telah terpancar dari surat tersebut. Dan  seperti harapanku...aku luluuuuuuuuuuuuuusssss.Nilaiku juga seperti yang ku harapkan sebelumnya.Alhamdulillah...

Di tengah keharuan dan kebahagiaan yang melanda diriku dan dirri taman-temanku, aku merasa sedih. Dengan hasil ini, maka aku tak kan lagi bertemu Exel. Exel yang aku sayangi secara diam-diam. Tapi aku yakin, maybe this is the best situation for me and Exel and maybe Exel is not my destiny.

Aku sungguh mernyerah sampai di ujung jalan ini, mengenai perasaan ini entah sampai kapan akan ku simpan dan ku rawat. Tak tau apa yang terjadi besok, entah apa yang harus kulakukan dengan perasaan ini, mungkin semuanya dapat tejawab seiring dengan waktu yang akan kulewati esok.

0 comments :

Post a Comment