-
Pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan sebagai
bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti.
-
Pendidikan adalah sebagai suatu proses dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat
(Hamalik).
-
Pendidikan adalah sebagai upaya manusia secara historis
turun temurun, yang merasa dirinya terpanggil untuk mencari kebenaran atau
kesempatan hidup (Salim).
-
Pendidikan adalah usaha sadar atau terencana untuk
mewujudkan suasana belajar atau proses pembelajaran agar peseta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
-
Pendidikan adalah proses dimana pengalaman atau
informasi
diperoleh sebagai hasil dari
proses belajar.
Jadi pendidikan bisa dikatakan usaha sadar dan terencana
manusia dalam rangka mengembangkan potensi, minat dan bakat peserta didik
supaya dapat berguna bagi agama, bangsa dan Negara.
-
Belajar adalah suatu aktivitas mental seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkahlaku
berdifat positif, baik perubahan dalam aspek pengetahuan, afeksi maupun
psikomotorik (Wina Sanjaya).
-
Belajar adalah hal yang kompleks, dan kompleksitas
belajar dapat dipandang dari 2 subyek yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa,
belajar adalah proses internal yang kompleks yang melibatkan seluruh
ranah-ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Sedangkan dari segi guru,
proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung tapi dipahami oleh
guru (Dimyati dan Mudjiono).
-
Belajar adalah suatu proses yang tidak terlihat yang
dilakukan dalam mental seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan
disekitar, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku, baik perubahan pada
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif (Andi Prastowo).
-
Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau
prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun lingkungan alamiah
(Hilgard).
-
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
-
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman. Maksudnya belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
-
Belajar
adalah proses yang berjalan terus menerus yang tidak berhenti dan tidak pernah
terbatas pada dinding kelas.
Jadi belajar adalah proses yang berjalan untuk menghasilkan Sesutu yang lebih baik.
-
Pembelajaran berarti proses , cara, perbuatan
mempelajari, dan perbuatan menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar.
-
Pembelajaran adalah proses atau upaya menciptakan
lingkungan belajar dalam mengembangkan kemampuan minat dan bakat sisiwa secara
optimal , sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran tercapai.
-
Pembelajaran adalah kegiatan mengajar yang berpusat
pada siswa sebagai subyek belajar.
-
Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk
membantu siswa
agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya.
Jadi
pembelajaran adalah kegiatan untuk membuat siswa belajar dengan melibatkan beberapa unsur intrinsic
maupun ekstrinsik (berkaitan dalam diri siswa atau guru, termasuk lingkungan)
guna tercapainya tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan.
-
Mengajar adalah bagian dari pembelajaran dimana peran
guru lebih ditekankan pada cara merancang atau mengaransemen berbagai sumber
serta fasilitas
yang tersedia untuk
kemudian dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
-
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu: skhole,
scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu
luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu
luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan
menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam
waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan
mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
-
Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar.
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(QS Al-A’laq)
Surat Al-a’laq ini, di dalamnya Allah telah menyebut nikmat-Nya dengan
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Hal itu menunjukkan akan
kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan. Dengan begitu Allah sangat mewajibkan
kepada umat manusia untuk belajar dan menuntut ilmu, salah satunya yaitu dengan
membaca karena dengan hal tersebut kita dapat menambah wawasan yang baru scara
keseluruhan. Oleh karena itu, Allah Swt memulai surat dengan memerintahkan
untuk membaca, sehingga yang tadinya kita tidak tahu menjadi tahu setelah
membaca itu. Lalu menciptakan manusia secara khusus dan umum.
Perintah untuk “membaca” dalam ayat ini disebut dua kali;perintah kepada
Rasul Saw dan selanjutnya perintah kepada seluruh umatnya. Membaca adalah
sarana untuk belajar dan kunci ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa
membaca huruf-huruf yang tertulis dalaam buku-buku, maupun terminologis, yakni
membaca dalam arti yang lebih luas. Maksudnya membaca alam semesta ( ayatul
kaun .
11.
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al
Mujadalah 11)
Jadi maksudnya belajar merupakan kewajiban bagi setiap
orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan mereka. Dan Allah akan meninggikan derajat mereka jika mereka
mencari ilmu.
طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ
مُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu
itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa
menuntut ilmu
itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan.
Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu,
semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai
dengan
ketentuan Islam.
وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَ سُوْلَ اللهِ ص.م قَالَ : وَمَنْ
سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا أِلَى
الْجَنّةِ. رواهُ مُسْلِمٌ
Artinya:
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw,
bersabda: Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga. (Muslim)
Jadi
maksudnya Allah akan memudahkan jalannya masuk surga jika kita selalu mencari ilmu melalui belajar itu sendiri.
1.
Pengertian Belajar menurut Miskawaih
-
Belajar adalah peningkatan perilaku baik kepada orang
lain (akhlak).
-
Belajar adalah proses menerpa jasmani dan rohani
menjadi lebih sehat dan baik.
2.
Cara Belajar
Ibn
Miskawaih memiliki metodologi yang berbeda dengan filosof lainnya. Terdapat
beberapa metode yang diajukan Miskawaih dalam mencapai pendidikan etika yang
baik, antara lain: pertama, adanya kemauan dari anak didik untuk
berlatih secara sungguh-sungguh dalam mencapai kesempurnaan yang sebenarnya
sesuai dengan keutamaan jiwa. Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan
dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya.
1.
Pengertian Belajar menurut Al-Qabisi
Belajar adalah perbaikan akhlak.
2.
Cara belajar
-
Menghafal yang didahului pemahaman/ pengulangan
-
Praktik/ latihan
-
Mendemonstrasi pemahaman
Konsep metode pengajaran yang ditawarkan Ibn Sina antara
lain terlihat pada setiap materi pelajaran. Dalam setiap pembahasan materi
pelajaran, Ibn Sina selalu membicarakan tentang cara mengajarkan kepada anak
didik. Berdasarkan pertimbangan psikologisnya, Ibn Sina berpendapat bahwa suatu
materi pelajaran tertentu tidak akan dapat dijelaskan kepada bermacam-macam
anak didik dengan satu cara saja, melainkan harus dicapai dengan berbagai cara
sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Penyampaian materi pelajaran pada
anak menurutnya harus disesuaikan dengan sifat dari materi pelajaran tersebut,
sehingga antara metode dengan materi yang diajarkan tidak akan kehilangan daya
relevansinya. Metode pengajaran yang ditawarkan Ibn Sina antara lain metode
talqin, demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi, magang, dan penugasan.
1.
Pengertian Belajar
Belajar untuk membentuk insan kamil.
2.
Cara Belajar/mengajar (metode)
-
Berwudhu
-
Menghindar dari dosa
-
Teladan
1.
Pengertian Belajar: belajar didasarkan karena Allah
SWT.
2.
Cara mengajar:
Berdasarkan analisa Mochtar Affandi, bahwa dari segi
metode pembelajaran yang dimuat Al-Zarnuji dalam kitabnya itu meliputi dua
kategori. Pertama, metode yang bersifat etik antara lain mencakup niat dalam
belajar. Dan metode yang bersifat teknik strategi meliputi cara memilih
pelajaran, memilih guru, memilih teman dan langkah-langkah dalam belajar.
1.
Pengertian Belajar
Belajar dikarenakan Allah SWT.
2.
Metode Pengajaran/ cara mengajar
-
Konsep Ibn Jam’ah tentang metode pembelajaran banyak
ditekankan pada hafalan ketimbang dengan metode lain. Sebagaimana dikatakan
bahwa hafalan sangat penting dalam proses pembelajarannya, sebab ilmu didapat
bukan dari tulisan di buku, melainkan dengan pengulangan secara terus-menerus.
-
Metode hafalan memang kurang memberikan kesempatan kepada
akal untuk menyalahgunakan secara maksimal dalam penajaman proses berpikir.
Namun, disis lain, hafalan sesungguhnya menantang kemampuan memori akal untuk
selalu aktif dan konsentrasi dengan pengetahuan yang didapat.
-
Sejalan dengan metode pembelajaran ini, Ibn Jam’ah tampak
juga menekankan tentang pentingnya menciptakan kondisi yang mendorong timbulnya
kreativitas para siswa. Menurut Ibn Jam’ah
bahwa kegiatan belajar tidak hanya digantungkan sepenuhnya pada pendidik
selaku orang yang memberikan informasi dan ilmu pengetahuan, melainkan juga
pada anak didik. Bagi Ibn Jam’ah peserta didik dapat diposisikan sebagai subyek
pendidikan. Untuk itu perlu diciptakan peluang-peluang yang memungkinkan dapat
mengembangkan daya kreasi dan daya intelek peserta didik oleh peserta didik itu
sendiri, disamping peranan yang dilakukan oleh orang lain. Konsep ini
selanjutnya membawa kepada apa yang dikenal sebagai pemberdayaan peserta didik.
1)
Anggapan dasar:
-
Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju ke seluruhan
dengan menekankan pada ketrampilan-ketrampilan dasar
-
Pembelajaran sangat taat pada kurikulum yang telah ditetapkan
-
Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada buku teks
dan buku kerja
-
Belajar adalah perubahan tingkah laku, yang merupakan hasil dai
stimulus-respon. Aliran ini menganggap. seseorang telah belajar jika ia telah
mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Untuk membuat seseorang belajar,
perlu adanya stimulus yang diberikan oleh pendidik. Penguatan merupakan factor
penting dalam belajar, karena dapat memperkuat timbulnya respon berupa hasil
belajar.
-
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan
pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran.
Menekankan evaluasi pada kemampuan peserta didik secara individual. Evaluasi
dilakukan diakhir pembelajaran dengan cara testing.
-
Peserta didik-peserta didik biasanya bekerja sendiri-sendiri, tanpa ada
group proses dalam belajar.
-
Pendidik adalah orang yang mendominasi kegiatan pembelajaran. Tugasnya
memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar, dengan cara memberikan stimulus,
penghargaan atau hukuman dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar yang baik.
-
Kegiatan belajar lebih bayak dalam kelas karena aktivitas belajar lebih
banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan
mengungkapkan kembali isi buku tersebut. Guru lebih banyak menyampaikan materi
dengan cara ceramah, maka lingkungan belajar dibuat sesuai metoda yang pakai
oleh guru supaya stimulus yang diberikan menghasilkan respon yang maksimal.
2)
Hukum-Hukum/Teori
-
Teori Belajar menurut Thorndike (belajar itu proses
interaksi antara stimulus dan respon)
-
Teori Belajar Menurt Watson (perkembangan kognitif
melalui lingkungan ditentukan oleh caranya melihat lingkungan)
-
Teori Belajar Menurut Clark Hull (menggunakan variable
hubungan antara stimulus dan respon)
-
Teori Belajar menurut
Edwin Guthrie (menggunakan variable hubungan antara stimulus dan
respon namun, stimulus tidak harus
berhubungan dengan kebutuhan)
-
Teori belajar menurut skinner (hubungan antara stimulus
dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang kemudian
akan muncul perubahan tingkah laku.
1)
Anggapan dasar:
-
Lebih mementingkan proses belajar dari pada hasi
belajar.
-
Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan
ide-ide peserta didik.
-
Belajar merupakan perubahan perspeksi dan pemahan yang
tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkahlaku yang nampak.
-
Evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam
kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal-hal yang sedang
dilakukan peserta didik, serta melalui tugas-tugas pekerjaan.
-
Peserta didik banyak belajar dan bekerja di dalam group proses.
-
Guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Guru-guru konstruktivistik
mengakui dan menghargai dorongan diri manusia/peserta didik untuk
mnegkonstruksi pengetahuannya sendiri, kegiatan pembelajaran yang dilakukan
diarahkan untuk terjadinta aktivitas konstruksi pengetahuan oleh peserta didik
secara optimal.
-
Menekankan kepada aktivitas peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Jadi segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan,
dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Peserta
didik diberi kebebasan untuk mengngkapkan pendapat dan pemikirannya tentang
sesuatu yang dihadapinya.
3)
Hukum-Hukum/Teori
-
Teori Perkembangan Piaget (tahap-tahap perkembangan
kognitif)
-
Teori Belajar Menurt Brunner (perkembangan kognitif
melalui lingkungan ditentukan oleh caranya melihat lingkungan)
-
Teori Belajar Bermakna Ausabel (menekankanpada belajar
asosiatif atau belajar menghafal)
1) Tujuan
Tujuan
pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut
pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam
bentuk laporan, kuis, atau tes.
2) Isi
Penyajian isi atau materi pelajaran
menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti
urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum
secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku
teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi
buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
belajar.
3) Proses
-
Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju ke
seluruhan dengan menekankan pada ketrampilan-ketrampilan dasar
-
Pembelajaran sangat taat pada kurikulum yang telah ditetapkan
-
Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada buku teks dan buku
kerja.
-
Peserta didik-peserta didik biasanya bekerja sendiri-sendiri, tanpa ada
group proses dalam belajar.
-
Kegiatan belajar lebih bayak dalam kelas karena aktivitas belajar lebih
banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan
mengungkapkan kembali isi buku tersebut.
4) Evaluasi
Evaluasi belajar dipandang
sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan
setelah selesai kegiatan pembelajaran. Menekankan evaluasi pada kemampuan
peserta didik secara individual. Evaluasi dilakukan diakhir pembelajaran dengan
cara testing.
5) Tujuan
-
untuk membentuk hubungan yang teruji, yang teramalkan
dari tingkah laku orang-orang pada ruang kehidupan mereka secara spesifik
sesuai dengan situasi psikologisnya. Untuk dapat memahami atau memprediksi
suatu perilaku, kita harus memperhatikan orang tersebut dengan lingkungan
psikologisnya sebagai pola dari fakta dan fungsi-fungsi yang saling
membutuhkan.
-
Teori kognitif dikembangkan terutama untuk membantu
guru memahami muridnya
-
Teori belajar kognitif dibentuk dengan tujuan
mengkonstruksi prinsip-prinsip belajar secara ilmiah. Hasilnya berupa
prosedur-prosedur yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk mendapatkan
hasil yang sangat produktif.
6) Isi
Memilih materi dan menentukan
topic yang memungkinkan siswa aktif.
7) Proses
-
Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke bagian-bagian, dan
lebih mendekatkan pada konsep-konsep yang luas
-
Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide
peserta didik
-
Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber data
primer dan memanupulasi bahan.
-
Peserta didik banyak belajar dan bekerja di dalam group proses.
-
Menekankan kepada aktivitas peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Jadi segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan,
lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan
tersebut. Peserta didik diberi kebebasan untuk mengngkapkan pendapat dan
pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya..
1) Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil
belajar peserta didik terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan
cara guru mengamati hal-hal yang sedang dilakukan peserta didik, serta melalui
tugas-tugas pekerjaan.
Departemen Agama RI, Alqur’an dan
Terjemahannya , (Surabaya: Terbit Terang Surabaya, 2008), hlm. 756
Eko Hadi Santoso , Konsep Jati Diri Manusia Menurut
Ibn Miskawaih Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam (Skripsi:
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA, 2013),hlm. 20
Milya Sari, Matrik Perbandingan Teori-Teori Belajar Dalam Pembelajaran, (ebook: published), hlm. 3-8