My Life

Libatkan Allah dalam setiap urusan

Monday, May 20, 2013

Kerucut Pengalaman



Kerucut pengalamn belajar
(Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Penerbit Nusamedia, 2006), hlm. 23)


Oleh karena itu, agar diperoleh model pembelajaran yang efektif untuk mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi perlu memperhatikan pula kerucut pengalaman belajar yang dikemukakan Peter
Sheal sebagaimana digambarkan dalam kerucut pengalaman.

Ternyata.....



dari bunya milik Imam Musbakin. 2010. Ensiklopedi hasil penelitian ilmiah terpopuler dan terpenting.Jogjakarta:DIVA Press hal 71 saya membaca bahwa....

Dalam suatu seminar para pakar neurosains yang diadakan di London pada tanggal 13 oktober 2004, sebuah tim penelitian dari University College, London mengumumkan hasil penelitian tentang efek bilingualisme terhadap perkembangan otak. “Mempelajari bahasa kedua selain bahasa ibu dapat mengubah struktur anatomi otak”, papar Andrea Mechelli, salah satu anggota tim peneliti tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki sel-sel kelabu lebih banyak di daerah otak yang disebut sebagai pusat bahasa dibanding orang yang monolingual. Hal yang juga mmenarik adalah perbedaan tersebut makin terlihat ketika orang itu belajar bahasa asing sejak ia masih kanak-kanak.

Thursday, May 16, 2013

Inovasi Pembelajaran



Saya ambil dari buku: (gaya mengajar yang menyenagkan siswa , Suparman S. 2010 Jogkarta :Pinus book publisher.)

1.     Jalan-jalan sambil belajar
Dalam film laskar pekangi juga dicontohkan pembelajaran seperti ini. Dimana Bu Guru muslimah mengajak siswanya  keluar ke alam, berjalan-jalan sambil mempelakari apa apa yang dilewati.
Suasana yang fleksibel dan  nyaman daat menyegarkan proses berfikir dan menetramkan suasana hati. Dan karena efek positif ini biasanya siswa lebih aktif mengajukan pertanyaan dengan keingintahuan yang sangat tinggi. Hal ini juga dapat mengobati dan menghindari kejenuhan dan kebosanan dalam kelas.
Selama berjalan-jalan, siswa diberikan dan diajarkan seputar apa yang mereka lihat. Untuk mengaktifkan dan mngefesienkan waktu berjalan-jalan sebaiknya guru terlebih dahulu memilih tempat yang akan dikunjungi atau dilewati saat berjalan-jalan sebab, jangan sampai jalan-jalan tidak akan menghasilkan apa-apa dan hanya membuang waktu dan tenaga siswa. Misalnya ketika guru ingin mengajar biologi (misalnya tentang tumbuhan), maka tempat jalan-jalan yang akan dipilih tentunya tempat yang banak tumbuhannya. (hal156)
2.     Bercerita, Melatih Keberanian dan kepercayaan diri siswa
Tidak bisa dipungkiri bahwa biasanya ada anak yang pemalu, minder, dan tidak percaya diri ketika berbicara di depan orang banyak. Melalui cara ini semua itu bisa dihilangkan dengan berlahan. Selain dari dalam diir anak, juga sangat penting adalah motivasi guru untuk senantiasa membangkitkan kepercayaan diri dan keberanian siswa.
3.     Bermain sambil belajar
a.     Bermain di dalam rungan
Tujuan: untuk menghindari atau menghilangkan kejenuhan, kebosanan dan perasaan mengantuk selama proses pembelajaran.
Permainan bisa berupa teka-teki, pertanyaan-pertanyaan yang memancing logika, daya analitik, dan daya nalar.
b.     Bermain di luar kelas (outbound )
Permainan yang diterapkan bermacam-macam misalnya mengisi pipa bocor dan hal ini untuk melatih  kekompakan, membangun kepribadian dan yang paling penting ebagai ajang refresing.(hal 171-17)


4.     Menonton sambil belajar
Sebenarnya belajar sambil menonton akan berujung pada proses diskusi dan akan muncul banyak pendapat. Dan belajar melalui menonton lenih efektif dibandingkan hanya teori-teori. (hal 179)

5.     Bernyayi sambil belajar
Usia dini adalah usia bermain. Setiap anak adalah pribadi yang unik. Bermain serta bernyayi adalahkegiatan yang serius tapi mengasikkan bagi mereka. Dan ragam nada dan suara yang berirama bisa disebut dengan lagu. Jadi musik atau lagu merupakan satu kesatuan dan dapat digunakan sebagai media atau sarana dalam proses pembelajaran. (hal 181)
Semoga Bermanfaat..Amiinnn.....

Monday, April 29, 2013

Perilaku non verbal siswa



(syamsu yusuf dan nani m. sugandhi. 2011.perkembangan peserta didik.jakarta:PT.RajaGrafindo Persada)

1.     Mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan
2.     Memelihara kontak mata dengan guru
3.     Mengerjakan tugas-tugas
4.     Memperhatikan siswa lain yang berbicara
(Hal 146)

Variasi gaya mengajar



Tujuan dari variasi mengajar adalah untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, memberi kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat terhadap berbagai hal baru, menanamkan perilaku positif anak didik dalam pembelajaran , serta memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai denagn tingkat perkembangan dan kemampuannya .

Variasi gaya mengajar meliputi beberapa aspek :
a.     Variasi suara
Variasi suara yang dimaksud adalaha dalam hal intonasi , volume, nada ,kecepatan , serta isi pembicaraan dan penggunaan bahasa.
b.     Penekanan
Penekanan berfungsi untuk menfokuskan perhatian siswa pada materi, digunakan penekanan verbal.penekanan tersebut biasanya dikombinasikan denagn gerakan anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari, memberi tanda pada papan tulis , atau dengan perubahan mimik wajah .
c.      Kontak pandang
Bila guru berbicara atau berinteraksi denagn siswa sebaiknya mengarahkan pandanagn ke seluruh kelas
d.     Gerakan anggota badan
Dalam “psikologi komunikasi  “ karya Jalaluddin Amad, gerakan anggota badan bisa disebut sebagai petunjuk kinesik. Misalnya, menadahkan tanagn berarti meminta atau memohon, menundukkan kepala berarti merendah.
e.      Pindah posisi
Peroindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik perhatian siswa dapat meningkatkan kepribadian guru. Gerakan tersebut misalnya dari depan ke belakang ,  dari sisi kiri ke kanan.


(gaya mengajar yang menyenagkan siswa , Suparman S. 2010 Jogkarta :Pinus book publisher halaman 87-91 )