Rencananya hari ini akan berangkat lebih pagi untuk menempelkan kertas berisi keterangan kelas agar anak² tak merasa kebingungan dimana kelasnnya, pasalnya sepertinya karena pandemi yang berlarut-larut yang tak kunjung berlalu, keterbatasan untuk ke sekolah selalu ada. Tak jarang mereka bingung dimana kelasnya.
Pagi itu aku sengaja bangun pagi, semua kegiatan kukerjakan dengan lebih cepat dengan harapan cepat selesai dan segera berangkat sekolah. Rutinitas jonggingpun ku tinggalkan demi pekerjaan rumah yang melebihi wajib yang harus kulakukan.
Mulai dari cuci piring/gelas, memasak, menyapu, mencuci baju, menjemur baju, memandikan adik, membuat bubur adek, dan menyuapi adik, ku kerjakan dengan secepat mungkin.
Di sela-sela pekerjan ku lihat handphoneku, ku lihat ada beberapa pesan, tak disangka pesan dari teman, ia berkata kalau kertas yang berisi keterangan kelas sudah ditempel. Alhamdulillah, batinku. Salah satu teman yang sangat baik.
Yey yey..., tak perlu berangkat pagi ..
------
Aku terlalu sibuk bergulat dengan kegiatanku sampai lupa waktu..
Tet.. waktu menunjukkan pukul 08.30..
Sudah terlambat sekali..
Secepat mungkin saya dan suami segera sarapan dan akupun minta tolong untuk mengantarku ke sekolah.
Rasanya sepertinya aku terlambat, bukan apa2 . Tapi aku sungkan dengan temanku yang datang pagi. Tapi mau gimana lagi, padahal sudah bangun lebih pagi, tapi pekerjaan rumah belum selesai-selesai.
Ini sudah yang keberapa kalinya saya sungakan ke teman-teman.
Pertama, saat aku pindahan rumah, beres-beres rumah lama, mengemasi barang-barang yang sampai harus lembur malam-malam. Hingga aku tak begitu aktif dengan kegiatan di sekolah. Aku sungguh sungkan dengan teman-temanan. Tapi waktu itu memang bener-bener harus pindah saat itu juga. Sebenarnya boleh-boleh saja pindah rumah seminggu/dua Minggu lagi, tapi ya itu aku dan suami sungkan sama yang punya rumah. Karena memang masa kontrakan sudah habis.
Kedua, saat aku bersih-bersih dan manata rumah kontrakan baru, aku sering sekali tak begitu aktif dalam pekerjaan. Sebenernya jujur, aku sangat risih dengan barang-barang yang dikardusi dari kontrakan lama berantakan. Baju-baju tak tau dikardus apa. Sampai-sampai kardus memblokir ruang tamu. Tata letak lemari yang tak beraturan, rumah sepertinya sangat tak nyaman di tinggali. Terpaksa aku dan suami lembur beberapa hari sampai malam untuk membereskan dan membuka semua kardus dari kontrakan lama.
Ketiga, ketika aku dan suami harus pulang kampung. Karena ada larangan mudik sampai tanggal 17 Mei, aku dan suami tak mudik dulu, sebenarnya bisa naik kereta sebelum tgl 17 Mei , tapi kami memilih amannya saja, dan kami pulang kampung tgl 18 Mei. Dan saat itu aku tak aktif lagidalam kegiatan.
Keempat, keterlambatan pagi ini.
Hmm...sungguh aku sungkan. Maafkan 🙏
Insyaallah kedepannya lebih baik. ^_^
Wallahu a'lam
0 comments :
Post a Comment