Tuesday, November 13, 2012
Sunday, October 21, 2012
Kehidupan
Sebagai seorang manusia, aku sungguh tidak tau apa yang terjadi. Aku seakan
tak peduli dan tak mengetahui diriku. Aku terus dalam kebimbangan-kebimbangan yang membuatku merasakan suatu kesulitan yang teramat mendalam. Aku terus dihantui perasaan takutku yang selalu ada dibanakku. Sungguh aku merasa takut akan hari esok yang tak terbayangkan sulitnya. Akupun hanya pasrah tentang semua ini. Aku tak kan dapat bergerak bebas. Aku sungguh sangat bingung.
Tapi aku terus akan berusaha untuk mencapai semua keinginanku yang terammat
tak peduli dan tak mengetahui diriku. Aku terus dalam kebimbangan-kebimbangan yang membuatku merasakan suatu kesulitan yang teramat mendalam. Aku terus dihantui perasaan takutku yang selalu ada dibanakku. Sungguh aku merasa takut akan hari esok yang tak terbayangkan sulitnya. Akupun hanya pasrah tentang semua ini. Aku tak kan dapat bergerak bebas. Aku sungguh sangat bingung.
Tapi aku terus akan berusaha untuk mencapai semua keinginanku yang terammat
Labels:
My Story
MY TRUE STORY
MY TRUE STORY
PART 2
Mau tak mau aku harus meninggalkan semua yang tersisa di SMKN
5, aku tak tau ini akan seperti
ini.Semua ini membuat kerisauan hati menjadi meningkat. Tapi tetap
kujalani kehidupanku tanpa dengan melihat Exel yang ku cintai.
Akhirnya tiba saatnya aku masuk perguruan Tinggi, dan ternyata
aku diterima di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan dapat beasiswa, aku
senang. Kesenanganku ini tak terbayangkan. Beribu rasa syukur aku tunjukkan
kepada Allah yang telah memeberikan semua keindahan dalam hidupku ini. Tak
dapat aku bayangkan sebelumnya jika aku
dapat seperti ini.
Akupun juga tinggal di ma’had [1]
disana mmemrupakan tempat yang paling
indah, tempat untukku menggali keimananku. Tak dapat terbayangkan tempat itu.
Tempat dimana aku tinggal bersama teman-temaku.
Di ma’had aku
banyak menerima ilmu tentang kehidupan yang selamaini belum aku lakukan secara
sempurna. Aku banyak belajar tentang Allah. Setiap pagi buta yang menghendaki
embun datang, sebalum fajar menampakkan wajahnya, sebelum kicauan burung
terdengar merdu, aku selalu membuka mataku. Mencoba menghirup dinginnya udara
yang tak terbayangkan sejuknya. Kulanjutkan unutuk melangkahkan kaki yang
begitu bbera untuk kulangkahkan. Kucoba mendekatkan diri ke kamar mandi.
Berwudhu itulah tujuanku. Niat dan langkah-langkah yang kujalani untuk berwdhu
begitu kurasakan sangat menyentuh hatiku ini.
Bersama teman-temanku...jio,mbak amanah,mbak sari,ima,mkak
khoir,ita dan mbak sinta. Kami berdelapan satu kamar. Kami begiitu kompak dalam
setiap hal. Mbak sari yang selalu membangunkan jika waktu sholat subuh telah
mendekat. Kami satu sama lain selalu memberi semangat yang bisa menggugah satu
sama lainnya.
Jika waktu subuh tiba, aku dan teman-teman menuju mas ul (masjid
ulul albab), aku yang tinggal di lantai paling atas,lantai 4 merasa sangat
berat untuk turun ke masjid. Apalagi aku tinggal di mabna[2]
ABA. Sebenarnya di ma’had ku ini,Ma’had
Sunan Ampel Al-‘Ali, khususnya di
mahasantri putri ada empat mabna. Yaitu mabna ABA (Asma’Binti Abi Bakar),USA
(Ummu Salamah),FAZA (Fatimah Az-Zahro),dan KD(Khodijah Al-Kubro). Letak mabna
ABA,paling jauh dari masjid. Awalnya aku merasa keneratan jika ke masjid,
hingga ke masjid harus di absen sama musyrifah[3].
Akhirnya akupun rajin ke masjid, tapi
kali ini aku luruskan niatku untuk ke
masjid karena Allah , bukan karena absen. Tapi aku akui aku dan teman-teman
malas untuk ke masjid,tapi dengan seiring waktu, aku mulai rajin dan aku mulai
mengerti ini adalah tugas dan kewajibanku untuk dapat rajin, kerena aku disini
karena beasiswa, dan aku sadar harusnya aku menjadi contoh bagi teman yang
lain. Aku tidak ingin korupsi, karena uang beasiswa yang aku terima dari
pemerintah, dan aku diberi tugas untuk dapat menjadi penerus bangsa kelak.
Akupun tak mau mengecewakan orang-orang yang telah menaruh harapan besar
seperti itu. Harus ada suatu umpan balik dariku untuk dapat membalas itu semua
yaitu dengan menjadi yang terbaik di setiap tempat yang ku lawati.
Setelah sholat, sholawatan, dzikir, dan berdoa. Aku dan
teman-teman harus meluncur ke kegiatan berikutnya. Padahal mata ini menghendaki
untuk dapat menutup. Tapi apapun alasan mata ingin menutup, aku tetap
memaksakan mata untuk selalu tetap terjaga. Bahkan tubuh ini menginginkan untuk
dapat bersandar, tapi tetap ku tolak keinginan itu. Aku hanya bisa minta maaf
karena tak meghiraukan keinginan keduanya.
Labels:
My Story
Friday, October 19, 2012
Situs Edukasi yang Pas
Sekarang ada seminar tentang " Sosialisasi Pemanfaatan Digital Library untuk Mensukseskan Study Mahasiswa"
dan saya dapat beberapa situs yang dapat di buka dalam menjadikan sukses dalam perkulihaan:
dan saya dapat beberapa situs yang dapat di buka dalam menjadikan sukses dalam perkulihaan:
dan ini situs lainnya untuk bidang akademic:
ini untuk
journal:
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)